Seorang karyawan Twitter harus angkat kaki dari perusahaan itu lantaran diketahui menghina seorang gelandangan.
Solopos.com, SOLO – Nasib sial menimpa seorang karyawan Twitter bernama Gregory Gopman. Gara-gara menghina seorang gelandangan, ia yang baru sehari bekerja di salah satu media sosial terkemuka itu harus hengkang.
Kisah tragis ini bermula ketika sebuah media memberitakan sebuah postingan milik Gregory di Facebook. Dalam postingan tersebut, Gergory menyebut para tunawisma sebagai kaum tak terpelajar.
“Sebagai salah satu kota bisnis di Amerika Serikat, jalanan San Francisco dibanjiri oleh para pengedar narkoba dan kaum tunawisma. Sebagai salah satu kota terkaya di Amerika Serikat, ini memalukan,” ujarnya di Facebook seperti diberitakan Okezone dari Business Insider, Kamis (20/10/2016).
Rupanya Twitter menyadari berita tersebut, dan rupanya perusahaan berlogo burung biru tersebut tidak dapat menerima perkataan Gregory. Ia kini resmi mendapatkan status sebagai pengangguran, setelah dipecat Twitter.
“Mereka [media] menulis sepotong unggahan saya di Facebook, dan Twitter tidak mau berurusan dengan itu,” sesal Gregory.