Jateng
Selasa, 18 Oktober 2016 - 07:50 WIB

PERTANIAN JATENG : Halau Hama Tikus, Sakiman Tewas Tersetrum

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi hama tikus tangkapan petani. (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)

Pertanian Jateng tengah diancam hama tikus sehingga petani menempuh berbagai cara untuk menangkalnya.

Semarangpos.com, PATI – Hama tikus yang tengan mengancam sebagian wilayah pertanian di Jawa Tengah (Jateng) memakan korban. Sakiman, 54, petani Desa Ngawen RT 002/RW 002, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (16/10/2016) malam, tewas di sawahnya dengan luka gosong di tangan kanan saat memasang pagar kawat listrik di sekeliling sawahnya.

Advertisement

Pagar kawat listrik di sekeliling sawah itu dimaksudkan Sakiman untuk menghalau hama tikus yang kini tengah mengancam lahan pertanian di sebagian wilayah Jateng. Nahasnya, pagar pencegah hewan pengerat yang merusak tanaman padi itu tak sengaja tersentuh olehnya. Alhasil, kawat dengan tegangan arus listrik tersebut merenggut nyawanya.

Jasad korban kali pertama ditemukan sekitar pukul 23.00 WIB oleh istri dan anaknya, Aris Siswanto. Sebelumnya, mereka sempat mencari korban karena tak biasanya pulang hingga larut malam. Ketika sampai di area persawahan, keduanya mendapati kepala rumah tangga mereka kaku tak bernyawa.

“Berangkat ke sawah pukul 15.00 WIB. Anehnya sampai pukul 22.00 WIB, bapak belum pulang. Padahal, sore sebelum Magrib biasanya sudah pulang. Setelah itu, saya dan ibu cari bapak ke sawah. Di sana kami temukan almarhum bapak,” ujar Aris Siswanto sebagaimana dikutip laman aneka berita Okezone.com, Senin (17/10/2016).

Advertisement

Saat ditemukan, posisi korban dalam keadaan telentang, dengan posisi tangan kanan menempel pada kawat berarus listrik. Saat proses evakuasi, dengan dibantu warga, pihak keluarga mematikan terlebih dulu arus listrik pada perangkap tikus itu. Setelah dipastikan aman, barulah jasad Sakiman dibawa ke rumah duka.

Kapolsek Margorejo AKP Eko Pujiyono mengonfirmasi adanya kejadian mengenaskan yang dipicu serangan hama tikus ke lahan pertanian Jateng tersebut. Setelah mendapat laporan warga, jajaran Polsek Margorejo, menurutnya bahkan langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP). “Kejadian ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, ada beberapa kasus yang sama dan korbannya pun meninggal,” jelas Eko.

Ia melanjutkan, setelah dilakukan pemeriksaan medis untuk menerbitkan visum, ditemukan sejumlah luka bakar pada bagian tubuh Sakiman. Di antaranya pada bagian jari hingga lengan kanan gosong dengan luka menganga sepanjang 12 cm. “Setelah dilakukan [pemeriksaan untuk] visum oleh jajaran kami dan tim medis dari Puskesmas Margorejo, dipastikan korban meninggal karena sengatan listrik,” lanjut Eko.

Advertisement

Sebelumnya, muspika dan jajaran Polsek Margorejo sudah mengimbau warga untuk tidak menggunakan jebakan tikus dengan pagar listrik karena sangat berbahaya. Mengingat, telah memakan banyak korban baik pemilik sawah maupun warga yang tak sengaja menyentuh.

“Kami sudah berkali-kali mengingatkan warga untuk tidak memasang jebakan jenis itu. Jelas dilarang karena berbahaya. Sayangnya, masih banyak warga yang memakainya. Daripada menggunakan pagar listrik kan masih banyak cara lain, seperti membudi daya burung hantu, elang, atau bisa juga dengan cara gropyokan,” pungkas dia.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif