Jogja
Senin, 17 Oktober 2016 - 19:55 WIB

Manunggal Fair Usai, Sampah Bertebaran di Stadion Cangkring dan Rumput Rusak

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sampah sisa pembongkaran stan Manunggal Fair berserakan di taman Stadion Cangkring, Wates, Senin (17/10/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Manunggal Fair di Stadion Cangkring sudah usai

Harianjogja.com, KULONPROGO-Sampah sisa penyelenggaraan Manunggal Fair 2016 bertebaran di halaman Stadion Cangkring, Wates. Selain sampah, rumput di sisi selatan, timur, dan utara taman stadion utama Kulonprogo tersebut juga ikut rusak.

Advertisement

Taman di bagian depan Stadion Cangkring nampak dipenuhi sejumlah sampah plastik sisa makanan dan spanduk para pengisi acara Manunggal Fair.

Sampah tersebut masih berserakan meski gelaran Manunggal Fair sudah selesai lebih dari sepekan lalu. Di berbagai sudut juga terlihat tumpukan plastik yang sudah berbau.

Heri Kiswanto, pengelola Stadion Cangkring mengatakan bahwa areal yang masih dipenuhi sampah tersebut bukan merupakan kewenangan pihaknya.

Advertisement

“Pengelola stadion mengurus bagian barat dan selatan stadion, sedangkan taman depan merupakan tugas dari PU [Dinas Pekerjaan Umum] dan pelaksana acara,” jelasnya ditemui di lokasi, Senin (17/10/2016).

Karena itu, hingga kini pihaknya tidak melakukan apa-apa atas kondisi tersebut. Menurutnya, sebelum pameran pembangunan tersebut sebenarnya kondisi taman selalu dalam keadaan bersih dan rumputnya tertata rapi.

Suyati, warga setempat, mengatakan jika sampah tersebut mengganggu karena berbau tidak sedap. “Bertumpuk bikin bau, mengganggu kami yang tinggal di sekitar,” ujarnya.

Advertisement

Terlebih lagi, sampah itu menggangu pemandangan yang biasanya selalu terlihat bersih.

Menurutnya, sampah tersebut sebenarnya dibersihkan setiap hari namun hanya ketika masa pelaksanaan Manunggal Fair. Seusai acara, sama sekali tak ada lagi petugas yang membersihkan sampah tersebut.

Ia mengatakan bahwa tumpukan sampah dibersihkan terakhir kali ketika pembongkaran stan namun hanya seadanya. Areal taman tersebut biasanya digunakan sebagai rute joging dan wisata bagi masyarakat Kulonprogo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif