SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir di Wonogiri. (Istimewa)
Banjir Wonogiri, sedikitnya 10 rumah dan jalan Nguntoronadi kebanjiran air luapan Sungai Karangturi.
Solopos.com, WONOGIRI — Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan air Sungai Karangturi di Nguntoronadi, Wonogiri, meluap, Jumat (14/10/2016) malam. Luapan air sungai tersebut sempat menggenangi jalan dan sekitar 10 rumah warga.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, menginformasikan hujan terus mengguyur wilayah Wonogiri sejak Jumat sore. Kemudian pada pukul 20.00 WIB, Sungai Karangturi mulai meluap.
Air sempat menggenangi ruas jalan Karangturi-Tirtomoyo wilayah Tukluk RT 004/RW 003, Kulurejo, Nguntoronadi. Beberapa rumah warga di Sambeng RT 002/RW 002 Kulurejo juga terendam.
“Ada tiga rumah yang terendam. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa,” kata dia, Sabtu (15/10/2016).
Bambang mengatakan pada Sabtu siang genangan air tersebut sudah surut. Namun begitu, dia mengimbau warga tetap waspada mengingat curah hujan masih tinggi.
Di sisi lain, lalu lintas di jalan Watuagung-Pidekso, tepatnya di Desa Bumiharjo, Giriwoyo, tersendat karena ada ruas jalan yang nyaris longsor. Kondisi saat ini ruas jalan tersebut hanya dapat dilewati kendaraan roda dua sebab salah satu sisinya sudah hampir longsor.
Tanah di tepi jalan sudah longsor. “Saat ini tim BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum sedang mengecek kondisi jalan untuk langkah penanganan darurat,” kata Bambang.
Sementara itu, Kepala Desa Kulurejo, Nguntoronadi, Aris Hartanto, mengatakan sebelum sungai meluap wilayah itu diguyur hujan deras sejak sekitar pukul 16.00 WIB.
“Kemudian sungai meluap. Jalan utama Karangturi-Tirtomoyo sempat terendam. Namun, sekitar pukul 23.00 WIB air sudah surut. Sedangkan rumah warga yang terdampak ada tujuh rumah di wilayah Sambeng,” kata dia, Sabtu.
Pada Sabtu pagi, warga sudah bekerja bakti membersihkan rumah-rumah yang terdampak luapan sungai.