Jogja
Jumat, 14 Oktober 2016 - 14:25 WIB

SMK di Gunungkidul Diteror Kesurupan Massal, Siswi Mencakar-cakar hingga Pingsan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kesurupan (JIBI/Harian Jogja/Antara)

SMK Kesehatan Giri Handayani Gunungkidul mengalami kesurupan massal

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Belasan siswa SMK Kesehatan Giri Handayani Gunungkidul kesurupan massal.

Advertisement

Sejumlah siswa SMK Kesehatan Giri Handayani di Jalan Nusantara, Ledoksari, Kepek, Wonosari tak sadarkan diri pada Jumat (14/10/2016). Siswa kesurupan terdengar berteriak dan melakukan gerakan tak wajar seperti berupaya mencakar.

Menurut sejumlah siswa, peristiwa kesurupan sudah terjadi sejak Sabtu (8/10/2016) malam. Saat itu, para siswa sedang berkumpul di sekolah dalam rangkaian acara Persami (perkemahan Sabtu-Minggu). Siswi kelas 10 Jurusan Keperawatan bernama Vinda diketahui pertama kali mengalami kesurupan.

Advertisement

Menurut sejumlah siswa, peristiwa kesurupan sudah terjadi sejak Sabtu (8/10/2016) malam. Saat itu, para siswa sedang berkumpul di sekolah dalam rangkaian acara Persami (perkemahan Sabtu-Minggu). Siswi kelas 10 Jurusan Keperawatan bernama Vinda diketahui pertama kali mengalami kesurupan.

“Waktu itu saya cuma duduk di kelas lalu pingsan,” ungkap Vinda ditemui di SMK Kesehatan Gunungkidul, Jumat siang.

Tubuhnya terasa panas dan serasa ada seseorang yang menekan dan mendorong tubuhnya. “Sekarang sudah baikan, meski masih terasa sakit di belakang [punggung] serasa ditekan,” tuturnya lagi.

Advertisement

“Waktu itu pas jam pelajaran. Awalnya cuma terjadi di satu kelas, lalu menular ke kelas lain. Hari Rabu itu kalau tidak salah ada tujuh siswa yang kesurupan,” kata Tri Utami, siswi kelas 11.

Bahkan pada Kamis (13/10/2016) satu siswa kembali mengalami kesurupan. Puncaknya pada Jumat siang sekitar pukul 09.30 WIB, kesurupan massal kembali terulang.

Sebanyak sepuluh siswa harus diamankan karena tidak sadarkan diri. Sejumlah tokoh agama didatangkan ke sekolah untuk membantu mengusir roh jahat yang merasuki tubuh siswa dengan serangkaian doa.

Advertisement

Waji Susanto, warga Pacarejo, Semanu, Gunungkidul yang anaknya turut kesurupan menuturkan, putrinya mulai mengalami gangguan mahluk halus sejak Selasa (11/10/2016) sore sepulang dari sekolah.

“Sampai di rumah nyakar-nyakar seperti macan,” tuturnya.

Ia lalu membawa putrinya ke sebuah Pondok Pesantren untuk didoakan. Kini putrinya sudah membaik.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif