Soloraya
Jumat, 14 Oktober 2016 - 11:40 WIB

INVESTASI KARANGANYAR : Warga Lereng Lawu Tolak Proyek Geothermal

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panorama Lereng Gunung Lawu. (JIBI/Solopos/Aries Susanto)

Investasi Karanganyar, warga di lereng Gunung Lawu resah karena sejauh ini belum ada sosialisasi tentang proyek geothermal.

Solopos.com, KARANGANYAR — Masyarakat di lereng Gunung Lawu, Karanganyar,  resah menyusul segera dimulainya pekerjaan eksplorasi tenaga panas bumi (geothermal).

Advertisement

Sejauh ini belum pernah ada sosialisasi soal proyek tersebut kepada masyarakat. Proyek itu sudah dilelang dengan pemenang PT Pertamina Geothermal Energy.

Tokoh masyarakat Kecamatan Tawangmangu, Karwadi, saat diwawancara Solopos.com di Karanganyar, Kamis (13/10/2016), mengaku mendapat banyak aspirasi dari warga.

Advertisement

Tokoh masyarakat Kecamatan Tawangmangu, Karwadi, saat diwawancara Solopos.com di Karanganyar, Kamis (13/10/2016), mengaku mendapat banyak aspirasi dari warga.

“Sampai saat ini tidak pernah ada sosialisasi proyek geothermal kepada masyarakat, terutama kepada kami yang tinggal di lereng Gunung Lawu. Saat ini masyarakat resah,” tutur dia.

Karwadi mengaku sudah membahas proyek eksplorasi geothermal Gunung Lawu dengan pengurus Forum Peduli Lingkungan Wana Lawu Lestari yang beranggotakan sekitar 630 orang. Menurut dia, forum tersebut menolak dilakukannya eksplorasi panas bumi di Gunung Lawu.

Advertisement

Karwadi sudah menyampaikan aspirasi masyarakat Tawangmangu terkait proyek geothermal itu kepada Bupati Karanganyar, enam bulan lalu saat acara temu budaya.
“Meskipun dijelaskan tak mengganggu lingkungan, kami yang di lereng Lawu akan terkena dampaknya. Siapa yang bertanggung jawab bila terjadi kebocoran seperti lumpur Lapindo,” kata dia.

Penuturan senada disampaikan tokoh masyarakat Ngargoyoso, Darwanto, saat diwawancara Solopos.com, Kamis. Dia menyayangkan belum pernah adanya sosialisasi proyek itu kepada masyarakat.

Padahal, proyek itu ditargetkan dimulai tahun depan. Kondisi itu membuat masyarakat lereng Gunung Lawu resah. Mereka menolak keras rencana eksplorasi geothermal.

Advertisement

“Masyarakat khawatir dampak dari eksplorasi panas bumi ini, seperti kerusakan lingkungan dan mengganggu sumber air. Padahal Gunung Lawu adalah sumber air utama masyarakat,” ujar dia.

Darwanto menerangkan masyarakat juga khawatir terhadap keamanan proyek eksplorasi geothermal. Apalagi sejauh ini belum pernah ada sosialisasi tentang proyek itu.

“Walau kemungkinan proyek tetap berjalan kendati warga menolak, saya melihat perlunya ada sosialisasi proyek eksplorasi panas bumi kepada masyarakat. Warga sangat butuh itu,” sambung dia.

Advertisement

Direktur Panas Bumi Ditjen ESDM Kementerian ESDM, Yunus Saiful Haq, saat diwawancara Solopos.com, Selasa (11/10/2016), mengaku sudah bertemu jajaran pejabat Pemkab Karanganyar.

Jajaran Pemkab dipimpin Sekda Karanganyar, Samsi. Dalam pertemuan tersebut rombongan Ditjen ESDM  menyampaikan ihwal tahapan pengerjaan wilayah kerja panas bumi (WKP) Gunung Lawu.

Dalam kesempatan itu, Yunus mengatakan Sekda meminta supaya dilakukan sosialisasi proyek kepada pemangku wilayah Gunung Lawu. Permintaan tersebut disetujui dan segera dilakukan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif