Sport
Jumat, 14 Oktober 2016 - 09:35 WIB

Dikecam Publik, Pique Disebut Jadi Korban Politik

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gerard Pique (Squawka)

Gerard Pique yang mendapat banyak kritikan akhir-akhir ini.

Solopos.com, BARCELONA — Mantan Presiden Barcelona, Joan Gaspart, menganggap Gerard Pique menjadi korban politik setelah diperlakukan tidak adil oleh sebagian publik Spanyol. Gaspart pun berencana membujuk Pique untuk kembali berkostum Timnas.

Advertisement

Belum lama ini Pique memutuskan pensiun dari Timnas menyusul gelombang kritik yang ditujukan kepadanya. Terakhir bek Barcelona itu dituduh memotong lengan jersey Spanyol yang bergambar motif bendera negara. Tuduhan ini akhirnya sama sekali tak terbukti. Sebelumnya nasionalisme Pique sempat diragukan setelah ikut merayakan kemerdekaan Catalan.

“Hal yang tidak boleh dilakukan yakni mencampuradukkan ideologi politik dan dunia sepak bola. Tentu kita harus respek dengan pandangan politik seseorang. Namun apa yang terjadi bagi Pique di skuat Spanyol sangatlah absurd,” ujarnya seperti dilansir Marca.com, Selasa (11/10/2016).

[Baca: “Dosa-Dosa” Gerard Pique] [Baca Juga: Pique Dibela Legenda Barcelona]

Advertisement

Gaspart menilai Pique bukan pemain sembarangan di Timnas. Lelaki berusia 72 tahun itu menganggap Pique sudah menjadi wajah bagi La Furia Roja, julukan Spanyol. Menurut Gaspart, tidak ada yang perlu diragukan dengan komitmen dan semangat sepak bola Pique.

Hingga kini Pique telah mengoleksi 85 caps dan lima gol bagi Spanyol. Pique juga mengantar Timnas meraih trofi bergengsi Piala Dunia dan Euro. “Saya tidak paham bagaimana orang bisa meragukan komitmennya setelah apa yang dia lakukan selama ini.”

Gaspart menyebut pengkritik Pique harus minta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi. Dia pun berencana membujuk sang pemain agar mau kembali berkostum Tim Matador. Sebelumnya, pemain Barcelona yang lain, Lionel Messi, pernah membatalkan rencana pensiun dan bermain dengan Argentina hingga kini. “Saya akan coba bicara dengannya,” ucap Gaspart.

Advertisement

Presiden LFP, Javier Tebas, sependapat dengan Gaspart yang menilai Pique menjadi korban politik lokal. Hal itu, imbuhnya, sangat terbaca lantaran selama ini Pique dikenal sebagai sosok yang mendukung kemerdekaan Catalan. “Ini lebih mengarah ke politik daripada sepak bola. Pique pemain cerdas, dia memiliki urusan yang membuat orang lain gelisah. Namun ia sudah menunjukkan komitmennya untuk Timnas.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif