Jogja
Kamis, 13 Oktober 2016 - 04:40 WIB

KESEJAHTERAAN RAKYAT : 3.000 Balita Gunungkidul Hidup Telantar

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bocah balita (JIBI/Dok)

Ribuan balita tersebut kata Dwi tidak mendapat pasokan gizi dan kebutuhan hidup layak.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Ribuan balita di Gunungkidul dikategorikan telantar lantaran hidup dalam kemiskinan. Anak-anak itu butuh sentuhan pemerintah.

Advertisement

Dinas Sosial Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunungkidul melansir, potensi balita telantar di Gunungkidul mencapai 3.000 anak. “Anak-anak terlantar itu tidak hanya yang yatim piatu, ada juga yang cuma yatim atau piatu tapi keluarganya miskin,” ungkap Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunungkidul Dwi Warna, Rabu (12/10).

Ribuan balita tersebut kata Dwi tidak mendapat pasokan gizi dan kebutuhan hidup layak. Anak-anak malang itu tersebar di 18 kecamatan di Gunungkidul. Pemerintah kata dia telah menyiapkan sejumlah skenario untuk menuntaskan balita terlantar di Gunungkidul. Antara lain dengan bantuan anggaran, program kemitraan dengan lembaga masyarakat serta pemberdayaan keluarga.

Bantuan anggaran antara lain digelontorkan oleh Pemerintah Pusat. “Saya tidak hafal angka tahun ini dapat berapa, tapi skemanya tiap anak mendapat bantuan sekitar satu juta lebih, dicairkan tiga sampai empat kali dalam setahun,” ujar dia.

Advertisement

Dana bantuan itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi dan sandang. Misalnya membeli susu dan roti. Harapannya kata Dwi, pasokan gizi anak tersebut tercukupi pada usia emasnya, sehingga kelak setelah besar menjadi anak yang kuat dan cerdas.

Pada Rabu (12/10), Pemkab Gunungkidul mulai menyalurkan Bantuan Hibah Anak Terlantar kepada sejumlah balita di Taman Pendidikan Alquran Masyithoh Syifaul Qulub di Desa Ngalang, Gedangsari, Gunungkidul. Bantuan hibah tersebut disalurkan melalui lembaga Taman Anak Sejahtera (TAS) yang dikelola oleh masyarakat.

Dwi menambahkan, penanganan anak-anak terlantar butuh kerjasama dengan lembaga masyarakat. Keberadaan TAS menurutnya efektif membantu penanganan anak terlantar. Di Gunungkidul terdapat 16 lembaga TAS yang menangani balita terlantar. Jumlah tersebut terbanyak di DIY dari total 26 TAS yang ada. Semakin banyak lembaga TAS yang ada di Gunungkidul menurutnya memudahkan pendataan anak-anak terlantar serta penggelontoran bantuan.

Advertisement

Pendamping Bantuan Hibah Anak Terlantar Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunungkidul, Sugiyanto menuturkan, Bantuan Hibah Anak Terlantar senilai Rp1,1 juta tidak diberikan dalam bentuk uang melainkan barang . Jenis barang yang digelontorkan sesuai permintaan atau kebutuhan penerima bantuan.

Selama ini kata dia beragam jenis bantuan telah digelontorkan pada balita terlantar maupun anak-anak sekolah yang berasal dari keluarga miskin. Selain berupa Bantuan Hibah Anak Terlantar yang disalurkan melalui TAS ada pula bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang disalurkan ke tiap keluarga miskin yang memiliki anak sekolah.

Namun, berbagai bantuan tersebut belum mampu mengcover seluruh balita terlantar dan anak-anak miskin di Gunungkidul. “Selama ini kami terus mendata jumlah anak terlantar untuk direkomendasikan mendapat bantuan,” jelas Sugiyanto. Data anak-anak terlantar terus diperbaharui setiap tahun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif