Jogja
Rabu, 12 Oktober 2016 - 06:40 WIB

UMKM JOGJA : Rentenir Jadi Kendala Serapan Kredit Usaha Rakyat

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pameran produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). (JIBI/Solopos/Dok.)

Target UMKM di DIY yang dapat atau memperoleh KUR pada 2016 baru mencapai sekitar 70.000.

Harianjogja.com, BANTUL-Rentenir masih menjadi momok bagi upaya pemerintah dalam mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kendati sadar bahwa bunganya relatif tinggi, namun kebanyakan pengusaha UMKM lebih memilih mempercayakan kredit terhadap para rentenir itu dengan alasan kemudahan prosesnya.

Advertisement

Hal itu disampaikan Kepala Kanwil Ditjen Perbendaraan DIY, Ludiro. Kepada wartawan usai penandatanganan nota kesepahaman antara pihak Kanwil Ditjen Perbendaraan DIY dan Pemkab Bantul, Selasa (11/10/2016) di Ruang Bupati, ia mengakui bahwa sejak 2015 lalu, pihaknya memang tengah berupaya memperbaiki tata kelola Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Ini juga yang menjadi titik fokus nota kesepahaman ini. Dari semua kabupaten/kota yang ada di DIY, Bantul memang kabupaten terakhir yang kami gandeng,” ujarnya.

Dikatakannya, target UMKM di DIY yang dapat atau memperoleh KUR pada tahun 2016 saat ini baru mencapai sekitar 70 ribu atau sekitar 50 persen UMKM di DIY. Sedangkan total kuota UMKM yang dibebankan ada sekitar 134ribu. “Masih ada sisa waktu sekitar sekitar tiga bulan untuk mencapai target sekitar 130 UKM memperoleh pinjaman KUR di tahun 2016 ini,” ujarnya.

Dari total tersebut, angka terbesar pengakses KUR memang masih banyak didominasi oleh UMKM asal Kota Jogja. Sedangkan Bantul, diakunya memang masih cukup sedikit. “Angkanya saya lupa,” ujarnya.

Advertisement

Terkait dengan hal itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul Sulistyanta mengatakan, sejauh ini tercatat sekitar 7.000 UMKM di Bantul yang sudah mengakses KUR dengan total pinjaman mencapai plafon maksimal Rp200 miliar. “Memang ini sudah hampir mendekati plafon maksimal,” ujarnya.

Oleh sebab itu, pihaknya kini terus berupaya untuk memperbanyak jumlah UMKM pengakses KUR tersebut. Terlebih, dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman itu, komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas UMKM bisa semakin kuat. “Bagaimanapun, KUR bisa jadi solusi bagi UKM ditengah persaingan yang sangat ketat dan saling menguatkan usaha mikro kecil. Dengn begitu  mereka bisa terhindar dari rentenir,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif