Jateng
Rabu, 12 Oktober 2016 - 23:50 WIB

TATA KOTA SEMARANG : Penataan PKL Kota Lama Semarang Tiru Belanda

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penataan taman Kota Semarang, Jawa Tengah. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Tata Kota Semarang, khususnya kawasan Kota Lama, ditata BPK2L Kota Semarang meniru konsep yang diterapkan di Belanda.

Semarangpos.com, SEMARANG — Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Kota Semarang mengakui penataan pedagang kaki lima di kawasan penuh bangunan cagar budaya itu meniru pola penataan serupa yang ada di Belanda.

Advertisement

“Kami terinspirasi dengan Sunday Market Amsterdam, di Belanda. Jadi, PKL-PKL ditempatkan di dalam bangunan,” kata Ketua BPK2L Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Selasa (11/10/2016).

Menurut Ita—sapaan akrab Hevearita—konsep Sunday Market Amsterdam itu sepertinya efektif untuk diterapkan di kawasan Kota Lama Semarang agar PKL-PKL tidak tersebar di pinggir-pinggir jalan. Apalagi, imbuh dia, banyak bangunan di kawasan Kota Lama yang memungkinkan untuk difungsikan sebagai wadah menampung para PKL, baik kuliner maupun barang-barang kuno dan antik yang ada.

“Di Belanda [Sunday Market Amsterdam], PKL-PKL itu ditata rapi di dalam gedung. Macam-macam [komoditas dagangan mereka],” katanya seraya menunjukkan foto suasana Sunday Market Amsterdam.

Advertisement

Ita yang juga wakil wali Kota Semarang itu mencontohkan PKL-PKL barang kuno dan antik di kawasan Kota Lama Semarang yang akan direlokasi ke dua gudang milik Dinas Pendidikan Jawa Tengah. Selama ini, para PKL barang kuno dan antik menurut Ita, juga tidak memerlukan lapak permanen, tetapi lebih ke arah lapak modern yang sama persis dengan Sunday Market Amsterdam di Belanda.

Jadi, kata dia, nantinya ada sentra-sentra PKL, seperti PKL barang kuno dan antik, kemudian PKL kuliner, dan sebagainya yang tertata dan terpusat di gedung-gedung di kawasan Kota Lama. Sementara itu, Sekretaris BPK2L Semarang Shita Devi mengatakan pemanfaatan beberapa gedung di kawasan Kota Lama untuk menampung keberadaan PKL sangat memungkinkan, apalagi strukturnya masih kuat.

“Seperti gudang milik Disdik Jateng ini, saya melihat konstruksinya secara kasat mata masih bagus karena dari kayu jati gelondongan. Tembok dan atap-atapnya juga masih kuat,” katanya.

Advertisement

Untuk penempatan PKL di dalam bangunan itu, kata dia, tidak perlu banyak dilakukan perubahan pada bangunan yang bentuknya sudah relatif lapang, sebab konsepnya lebih ke lapak modern. “Yang penting sebenarnya harus bersih dan nyaman, baik untuk pembeli maupun pedagang. Saya rasa cukup diatur sirkulasi udara agar lebih lancar dan pastinya lebih nyaman,” pungkasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif