Jogja
Rabu, 12 Oktober 2016 - 05:40 WIB

GUA PINDUL GUNUNGKIDUL : Berkabung Meninggalnya Pemandu, Objek Wisata Ini Ditutup hingga Rabu

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ratusan wisatawan mengantri untuk masuk ke dalam mulut gua obyek wisata Gua Pindul yang berada di dusun Gelaran, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Jumat (6/5/2016). (Mayang Nova Lestari/JIBI/Harian Jogja)

Wisatawan yang ingin berkunjung bisa mengunjungi objek wisata lain yang ada di kawasan Bejiharjo.

Harinjogja.com, GUNUNGKIDUL– Kelompok Sadar Wisata Desa Bejiharjo, Kabupaten Gunungkidul, menutup sementara Gua Pindul selama dua hari Selasa hingga Rabu sebagai ungkapan berkabung atas tewasnya seorang pemandu, Giyo.

Advertisement

Ketua Kelompok Sadar Wisata Bejiharjo (Dewa Bejo) Bagya di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan Giyo, tewas ketika mengantarkan wisatawan untuk menyusuri gua pada Minggu (9/10/2016).

“Pada Selasa (11/10/2016) dan Rabu (12/10/2015) tidak ada aktivitas berarti, karena pemandu atau pun pengelola di beberapa operator tidak ada yang menerima tamu. Mereka akan membuka kembali objek wisata andalan Gunungkidul tersebut pada Kamis (13/10/2016),” kata Bagya seperti dikutip Antara, Selasa (11/10/2016).

Salah seorang marketing di Tunas Wisata Joko mengatakan wisatawan yang ingin berkunjung bisa mengunjungi objek wisata lain yang ada di destinasi wisata lainnya yang ada di kawasan Bejiharjo.

Advertisement

“Wisatawan yang tidak ingin ke lokasi wisata lain uangnya dikembalikan secara utuh,” katanya.

Kabid Pengembangan Produk Wisata Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Gunung Kidul Hary Sukmono mengatakan penutupan atas inisiatif para pengelola objek wisata Gua Pindul.

Peristiwa itu adalah kasus yang kedua kali. Sebelumnya pada 2012, dua pelajar juga ditemukan meninggal dunia di lokasi yang sama. Melihat dari kasus yang ada, diketahui korban tidak menggunakan alat sesuai prosedur operasional standar).

Advertisement

“Penutupan sementara adalah inisiatif para pengelola,” ucapnya.

Untuk mencegah kejadian berulang, berkoordinasi dengan sejumlah instnasi terkait. Itu berkaitan dengan peralatan memadai yang digunakan pemandu maupun wisatawan. Agar kejadian seperti itu tidak terulang.

“Kami melakukan koordinasi agar kejadian seperti ini tidak terulang,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif