SOLOPOS.COM - Wali Kota Surabaya yang juga kader PDI Perjuangan Tri Rismaharini menyampaikan kuliah umum di hadapan para calon kepala daerah saat pembukaan Sekolah Partai bagi Calon Kepala Daerah PDI Perjuangan di Wisma Kinasih, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (21/7/2015). Dalam kuliah umumnya itu, Tri Rismaharini menyampaikan pengalamannya selama menjadi kepala daerah dalam memajukan Kota Surabaya. (JIBI/Solopos/Antara/Indrianto Eko Suwarso)
Jelang Pilkada Jakarta, Ahok ikut ziarah bareng di Blitar dan bertemu Risma di sana. Ahok mengaku bercanda dengan Wali Kota Surabaya itu.
Solopos.com, JAKARTA — Ada hal menarik saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Djarot Saiful Hidayat berziarah ke makam Soekarno di Blitar, Jawa Timur, Senin (10/10/2016).
Dalam kegiatan tersebut hadir pula Wali Kota Surabaya sekaligus Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) PDIP Tri Rismaharini alias Risma. Meski sebelumnya Ahok dan Risma pernah bersitegang di media massa, keduanya kini akur dan bersahabat.
“Ketemu Bu Risma ya bercanda-bercanda. Temen gitu kan,” ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (11/10/2016).
Ahok menuturkan keberangkatannya ke Blitar tersebut tak melanggar aturan yang ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri. Pasalnya, Ahok dan Djarot sempat datang ke kantor pada pagi hari sebelum akhirnya mendelegasikan tugasnya hari itu kepada Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah.
“Kalau dalam Peraturan Mendagri untuk pergi di dalam negeri tak perlu izin, kecuali ke luar negeri. Lagi pula, kalau mau hitung-hitungan, saya sudah kerja Sabtu-Minggu kemarin,” imbuhnya.
Rombongan elite PDIP dan Ahok berangkat dari Jakarta pada pagi hari dan kembali ke Jakarta sore hari. Tujuan utama kedatangan mereka tak lain untuk nyekar ke makam Presiden pertama RI tersebut.