Soloraya
Selasa, 11 Oktober 2016 - 08:10 WIB

KRIMINALITAS BOYOLALI : Polisi Buru Penyiram Air Keras Pelari Banten

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolres Boyolali AKBP Agung Suyono (dua dari kanan) didampingi Kapolsek Selo AKP Joko Warsono menjenguk korban penyiraman air keras, Eni Rosita, 38, pelari asal Perum Griya Raya Ciputat Tangerang, Banten, di RSUD Pandanarang Boyolali, Minggu (9/10/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Kriminalitas Boyolali, penyiram air keras terhadap pelari asal Banten, Eni Rosita, belum tertangkap.

Solopos.com, BOYOLALI — Aparat Polsek Selo, Boyolali, terus memburu orang yang menyiramkan air keras kepada peserta lari maraton lima gunung Mesastila Peak Challenge (MPC) 2016, Eni Rosita, 38, warga Perum Griya Raya Ciputat, Tangerang, Banten.

Advertisement

Tidak adanya saksi yang melihat persis kejadian tersebut membuat aparat kesulitan mengungkap identitas pelaku. “Sejauh ini belum ada titik terang untuk mengungkap pelaku,” kata Kapolres Boyolali, AKBP Agung Suyono, melalui Kapolsek Selo, AKP Joko Warsono, kepada Solopos.com, Senin (10/10/2016).

Dia menjelaskan lokasi kejadian adalah jalur gelap dan minim penerangan. Korban juga tidak melihat pelat nomor sepeda motor pelaku.

Seperti diketahui, Eni disiram air keras oleh orang tak dikenal saat mengikuti lomba lari maraton yang diselenggarakan Mesa Hotel & Resort dan Kementerian Pariwisata, Sabtu (8/10/2016) malam. Peristiwa tersebut terjadi saat Eni berlari di jalur arah basecamp Merbabu, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali. Baca juga: Penyiram Air Keras Pelari di Merbabu Pakai Ransel Oranye

Advertisement

“Berdasarkan penuturan korban, pelaku menyiram air dari sisi kiri. Jadi saat itu Eni berlari dengan posisi agak ke kanan jalan sehingga pelaku menyalip dari sisi kiri. Eni tidak melihat persis pelaku yang menyiram air keras itu dengan apa, apakah botol atau wadah lainnya, juga tidak ada bekas di lokasi kejadian,” tutur Joko.

Korban juga tidak memerhatikan wadah yang dipakai untuk menyiramkan air keras itu karena penyiraman air keras itu di luar dugaan korban. Korban tidak menengok ke belakang saat si pelaku yang mengendarai sepeda motor hendak menyalip.

“Kami akan berupaya untuk mengungkap pelaku karena ini jelas tindakan kriminalitas. Jangan sampai justru membuat resah masyarakat sekitar Desa Samiran.”

Advertisement

Eni adalah peserta lomba maraton lima gunung MPC 2016 untuk kategori 100K. Dia disiram air keras saat sudah menempuh jarak lari 60K. Akibat kejadian itu Eni mengalami luka parah pada kedua kaki karena melepuh. Saat ini Eni sudah kembali ke tempat asal di Tangerang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif