SOLOPOS.COM - Rumah dua warga di Dusun/Desa Jatibatur, Gemolong, ambruk pada Senin (10/10/2016) sore. (Istimewa)
Tak ada angin tak ada hujan, dua rumah di Gemolong Sragen ambruk.
Solopos.com, SRAGEN — Dua rumah masing-masing milik Pawiro Rejo, 85, dan Tuminem, 80, warga Dusun/Desa Jatibatur, RT 010, Kecamatan Gemolong, Sragen, roboh, pada Senin (10/10/2016) sore.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Masing-masing pemilik rumah bisa menyelamatkan diri sebelum tempat tinggalnya roboh. Dua rumah yang terbuat dari konstruksi kayu dan bambu. Robohnya dua rumah itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.
Meski tidak ada angin dan hujan, rumah itu roboh dengan sendirinya. “Kondisi rumah memang sudah lapuk di makan usia,” jelas Camat Gemolong Samsuri kepada Solopos.com, Senin malam.
Saat peristiwa itu terjadi, kata Samsuri, Pawiro dan Tuminem masih berada di dalam rumah. Namun, keduanya berhasil menyelamatkan diri. Menurut kesaksian warga sekitar, kata Samsuri, rumah Tuminem sudah dalam kondisi doyong sebelum peristiwa itu terjadi.
Rumah janda itu lalu ambruk menimpa rumah Pawiro yang berdampingan. Akibatnya, rumah Pawiro ikut ambruk. “Kedua rumah itu kondisinya memang sudah lapuk. Dindingnya terbuat dari kayu dan anyaman bambu. Kami sudah meminta warga bergotong membersihkan puing-puing bangunan rumah. Rencananya, gotong-royong itu akan kami lanjutkan besok pagi,” jelas Samsuri.
Samsuri sudah melaporkan kejadian itu kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK), Dinas Sosial (Dinsos) dan Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat.
“Kerugian rumah ambruk itu diperkirakan mencapai Rp20 juta. Ada satu sepeda motor yang rusak tertimpa rumah,” terang Samsuri.