News
Jumat, 7 Oktober 2016 - 11:35 WIB

PILKADA JAKARTA : Dituding Lecehkan Surat Al Maidah 51, Ini Penjelasan Lengkap Ahok

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Basuk Tjahaja Purnama (Ahok) saat berdialog dengan warga di Kepulauan Seribu, 27 September 2016 lalu. (Istimewa/Youtube)

Jelang Pilkada Jakarta, Ahok kembali digoyang isu SARA. Gara-gara pernyataannya, Ahok dituding melecehkan Surat Al Maidah ayat 51.

Solopos.com, JAKARTA — Isu suku, ras, agama, dan antargolongan (SARA) kembali menggoyang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Calon petahana Gubernur DKI Jakarta tersebut dituding netizen telah melecehkan agama terkait pernyataannya yang menyebut Surat Al Maidah ayat 51.

Advertisement

Tudingan ini berawal saat Ahok melakukan blusukan ke Kepulauan Seribu dan berdiskusi dengan warga dan pemangku kepentingan setempat, Selasa (27/10/2016) lalu. Saat itu Ahok secara langsung melakukan sosialisasi program koperasi usaha tambak untuk warga setempat.

Karena menjelang Pilkada Jakarta, Ahok berusaha meyakinkan warga agar tidak khawatir program ini terputus jika dirinya tidak lagi terpilih jadi gubernur. Di sinilah awal mula perkaranya. Intinya, Ahok mempersilakan warganya yang mayoritas muslim untuk tidak memilihnya karena alasan perbedaan agama, namun tidak perlu khawatir dengan kelanjutan program ini.

Advertisement

Karena menjelang Pilkada Jakarta, Ahok berusaha meyakinkan warga agar tidak khawatir program ini terputus jika dirinya tidak lagi terpilih jadi gubernur. Di sinilah awal mula perkaranya. Intinya, Ahok mempersilakan warganya yang mayoritas muslim untuk tidak memilihnya karena alasan perbedaan agama, namun tidak perlu khawatir dengan kelanjutan program ini.

Berikut pernyataan lengkap Ahok di menit 24 video yang diunggah oleh akun Youtub Pemprov DKI & Ahok Djarot-Pilgub DKI 2017.

“Jadi ingin ceritanya biar Bapak Ibu semangat. Jadi enggak usah kepikiran, ah, nanti kalau enggak kepilih, pasti Ahok programnya bubar. Enggak, saya sampai Oktober 2017. Jadi jangan sampai dibohongin orang, kan dalam hati kecil Bapak Ibu enggak bisa pilih saya. Kan bisa dibohongin pakai Surat Al Maidah ayat 51 macam-macam itu. Itu hak Bapak Ibu. Jadi kalau Bapak Ibu merasa, oh enggak bisa kepilih ini, karena saya takut masuk neraka, dibodohin ini, ya enggak apa-apa. Karena kan ini panggilan pribadi Bapak Ibu, progam ini jalan saja. Jadi Bapak Ibu enggak usah merasa tidak enak.”

Advertisement

“Kami warga negara Indonesia, khususnya masyarakat yang beragama islam merasa sangat terganggu atas ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang melecehkan ayat suci Al Qur’an dengan kalimat ‘dibohongi pake surat Al Maidah ayat 51’, pada acara pertemuan Gubernur DKI Jakarta dengan warga Pulau Seribu yang di publikasikan pada tanggal 27 September 2016,” tulisnya.

Petisi itu juga menuntut permintaan maaf Ahok atas ucapan itu. Pembuat petisi juga meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) memperingatkan Ahok dan meminta Menteri Agama memberikan teguran. Baca juga: Ahok rentan digoyang isu SARA.

Melihat memanasnya komentar di media sosial tersebut, kubu ahok memberikan jawaban. Melalui akun Instagram @basukibtp, Ahok menyebut dirinya tidak berniat melecehkan Alquran, namun hanya menolak mempolitisasinya untuk kepentingan politik.

Advertisement

“Secara utuh melalui video yang merekam lengkap pernyataan saya tanpa dipotong. Saya tidak berniat melecehkan ayat suci Al-Quran, tetapi saya tidak suka mempolitisasi ayat-ayat suci, baik itu Al-Quran, Alkitab, maupun kitab lainnya. Silakan tonton video lengkapnya di YouTube Pemprov DKI, terutama pada menit ke 23:40 sampai 25:35. Terima kasih.”

Surat Al Maidah 51 berbunyi “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin, sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”.

Ayat ini sering dijadikan landasan bagi kalangan muslim dalam menentukan pilihan dalam pilkada atau pemilu. Ahok mengaku tidak suka jika ayat-ayat suci dipolitisasi. Di Youtube dan Instagram yang memuat video ini, komentar beragam muncul. Ada yang menilai Ahok memang melecehkan, namun sebagian lainnya menilai hal ini hanya kampanye negatif berbau SARA.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif