Soloraya
Jumat, 7 Oktober 2016 - 09:10 WIB

Basement Museum Keris Solo Masih Tergenang

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Museum Keris Solo (JIBI/Solopos/Dok.)

Basement Museum Keris tergenang air dan butuh penanganan ekstra.

Solopos.com, SOLO — Proyek penyempurnaan Museum Keris yang menyasar basement oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) belum sepenuhnya mengatasi genangan di lantai dasar museum tersebut.

Advertisement

Pantauan Solopos.com di Museum Keris, Kamis (6/10/2016), sebagian lantai basement di sisi utara dan selatan masih tergenang air. Genangan berasal dari tempias air hujan yang masuk melalui celah ventilasi yang dibangun di dasar bangunan utama.

Salah seorang penjaga keamanan Museum Keris, Yovie Kusuma, menuturkan genangan di lantai paling bawah yang difungsikan sebagai tempat parkir itu berasal dari hujan yang mengguyur Solo, Rabu (5/10/2016) malam.

“Ini dari hujan kemarin [Rabu]. Masih ada genangan sedikit. Airnya masuk dari lubang-lubang [ventilasi] dari depan dan samping,” katanya saat ditemui wartawan, Kamis siang.

Advertisement

Yovie mengatakan sebelum proyek penyempurnaan pembangunan Museum Keris kelar sepekan lalu, genangan di lantai basement bisa mencapai semata kaki orang dewasa.

“Dulu pompa penyedot air cuma ada dua. Sekarang sudah ditambah dan kolam pompanya dibikin lebih dalam sampai satu meter lebih. Seluruh lantai juga ditambah cor setebal 15 cm. Sekarang sudah lumayan daripada dulu,” ujar dia.

Kepala Bidang Seni dan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Vero Ekowati, saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis, mengemukakan pengerjaan proyek penyempurnaan Museum Keris masih berjalan. “Memang masih ada tempias, tapi saat ini banjir sudah bisa cepat diatasi,” jelasnya.

Advertisement

Vero mengatakan penanganan ekstra untuk mengatasi genangan di basement Museum Keris telah diusulkan ke Kemendikbud saat mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengunjungi museum, Mei lalu.

“Dulu setelah Pak Anies ke sini, kami dapat bantuan perbaikan basement. Tapi masih ada tempias dan air yang mengalir dari bawah bangunan berbentuk seperti Candi Sukuh ini. Kami akan sampaikan laporan ke Kemendikbud karena proyek pembangunan kewenangannya di sana,” terang dia.

Vero mengatakan basement itu dimanfaatkan sebagai tempat drop off atau tempat menaikkan dan menurunkan pengunjung museum dari kendaraan. Selain itu, rencananya ruangan juga dimanfaatkan untuk menampung parkir karyawan museum.

“Kalau parkir pengunjung nantinya diarahkan ke taman parkir Sriwedari. Nantinya dibuat satu lokasi dengan sentra kuliner Sriwedari dan taman,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif