Jateng
Kamis, 6 Oktober 2016 - 18:50 WIB

KERUKUNAN UMAT BERAGAMA : Klaim Wakili Ormas Islam Jateng-DIY, 50 Demonstran Tolak Perayaan Asyura

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi peringatan Asyura. (Gigih M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Kerukunan umat beragama di Kota Semarang kembali terancam seiring upaya pembatalan perayaan Asyura di PRPP, Selasa (11/10/2016).

Semarangpos.com, SEMARANG – Kerukunan umat beragama di Kota Semarang kembali terancam seiring upaya pembatalan perayaan Asyura oleh kaum muslim syiah di kompleks PRPP Semarang, Selasa (11/10/2016). Sejumlah orang yang mengaku mewakili beberapa organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam di Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (6/10/2016) pagi, mendatangi Mapolda Jateng di Kota Semarang.

Advertisement

Mereka yang mengklaim mewakili ormas-ormas Islam di Jateng dan DIY itu menggelar demontrasi menolak acara peringatam Hari Asyura yang rencananya digelar kaum muslim Syiah tersebut. Selain berdemonstrasi, puluhan orang itu juga ingin bertemu dengan Kapolda Jateng, Irjen Pol. Condro Kirono. Sayangnya, hasrat demonstran untuk mencurahkan isi hati mereka kepada orang nomor satu di Polda Jateng itu tak kesampaian karena Kapolda dinyatakan sedang bertugas di luar kota.

Ketua Tim Advokasi Front Pembela Islam (FPI) Jateng, Zainal Abidin Petir, mengungkapkan massa yang mendatangi Mapolda itu berjumlah sekitar 50 orang. Mereka berasal dari berbagai ormas Islam di Jateng-DIY, seperti Forum Umat Islam Surakarta (FUIS), Gerakan Pembela Ka’bah (GPK) dan sejumlah ormas Islam dari Pati, Rembang maupun Kendal. “Keinginan mereka menemui Kapolda terkait adanya rencana perayaan tradisi Hari Asyura yang akan digelar di PPRP, Semarang, Selasa nanti. Mereka tidak setuju dan ingin Kapolda tidak memberikan izin acara itu karena dianggap tidak sesuai dengan ajaran tauhid,” jelas Zainal saat dihubungi Semarangpos.com, Selasa siang.

Zainal yang mengaku hanya sebatas mendampingi orang-orang yang disebutnya sebagai aktivis ormas-ormas Islam itu dalam melakukan demonstrasi, masih bakal mengkaji terlebih dulu seperti apa acara peringatan Asyura yang akan digelar di kompleks PRPP itu. Oleh karena itu, ia belum berani menegaskan apabila perayaan Hari Asyura yang akan dilakukan sejumlah kaum muslim syiah itu bertentangan dengan agama Islam atau tidak.

Advertisement

“Saya pribadi belum bisa menyatakan apakah perayaan itu tidak sesuai ajaran Islam, karena belum tahu seperti apa acaranya. Kalau saya lebih memilih mengkaji lebih dalam dulu terkait perayaan ini,” imbuhnya.

Terpisah, koordinator aksi demonstrasi, Marzuki, menyatakan kekecewaannya tak bisa bertemu dengan Kapolda Condro Kirono. Padahal, tujuan kelompoknya datang ke mapolda semata-mata untuk meminta Polda Jateng membatalkan dan mencabut izin perayaan Asyura.

“Kami menilai perayaan Asyura di PPRP itu banyak agenda yang dapat melukai hati kaum muslim. Asyura di dalamnya terdapat pelecehan terdapat sahabat Nabi Muhammad dan istri, Aisyah. Alasannya, mereka terlalu menuhankan Husain bin Ali bin Abi Thalib,” terang Marzuki.

Advertisement

Meskipun di Indonesia masih relatif aman, namun di luar negeri ia menuding kaum Syiah telah banyak  berbuat jahat. Dengan alasan itulah, ia pun tanpa ragu mengabaikan kerukunan umat beragama di wilayah setempat dengan mengancam akan mengerahkan ratusan laskar dari seluruh daerah di Jateng dan DIY apabila perayaan Hari Asyura itu tetap digelar.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif