Soloraya
Kamis, 6 Oktober 2016 - 03:10 WIB

CAGAR BUDAYA SOLO : Revitalisasi Keraton Solo Butuh 9 Tahun Lagi

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kirab kerbau bule Keraton Solo, Minggu (2/10/2016). (Irawan Sapto A/JIBI/Solopos)

Cagar budaya Solo Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat masih butuh revitalisasi karena masih banyak bangunn yang rusak.

Solopos.com, SOLO — Ketua Eksekutif Lembaga Hukum Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, K.P. Eddy Wirabhumi, menilai tidak cukup jika revitalisasi bangunan Keraton berhenti hanya sampai tahun ini.

Advertisement

Masih banyak bangunan di kompleks Keraton yang butuh diperbaiki. Eddy menilai Keraton masih membutuhkan penanganan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui proyek revitalisasi setidaknya sembilan tahun lagi.

Bangunan utama di Keraton Solo yang butuh perbaikan segera, di antaranya museum dan Sangga Buwana.

“Idealnya revitaliasi sampai 2025 nanti sesuai target pemeritah. Awalnya mereka menargetkan revitaliasi hanya sampai 2019, tapi informasinya ada perubahan karena Keraton menjadi kawasan strategis nasional. Pemerintah pusat menargetkan revitaliasi sampai 2025,” jelas Eddy saat ditemui Solopos.com di Keraton Solo, Selasa (4/10/2016).

Advertisement

Bukan hanya Keraton, kawasan Keraton yang masuk wilayah Kelurahan Baluwarti juga ikut tersasar proyek revitalisasi tersebut.  Eddy menjelaskan pengerjaan proyek revitalisasi Keraton Solo tahun ini sudah berjalan sekitar 85% menuju selesai.

Eddy yakin proyek revitalisasi bangunan cagar budaya (BCB) Solo yang menjadi program dari Kementerian PUPR tersebut bisa selesai tepat waktu pada akhir Oktober ini. Pengerjaan revitalisasi itu tinggal sedikit di bagian belakang Keraton.

“Soal pemindahan mobil dan kereta Keraton dari belakang ke depan nanti bisa disaksikan wisatawan,” kata Eddy.

Advertisement

Proyek revitalisasi Keraton Solo tahun ini menyedot APBN senilai Rp6,3 miliar, jauh lebih besar ketimbang dana revitalisasi Keraton tahun lalu yang hanya Rp2,8 miliar. Eddy mengatakan beberapa bangunan di Keraton yang direvitalisasi tahun ini, antara lain Dalem Ageng Probo Suyoso, Bangsal Semorokoto, Kusumo Wandowo, Balai Roto sisi kanan dan kiri, serta Bangsal Siogo. (Baca juga: Abdi Dalem Dilibatkan Sebagai Tenaga Kerja)

“Keraton hanya menerima fisik bangunan. Artinya, kami tidak ada urusan soal penggunaan dana. Kontraktornya ada sendiri yang menang melalui proses tender terbuka. Keraton hanya men-support agar proyek berjalan baik. Kami menerima laporan karena ingin memastikan proyek revitaliasi dilakukan sesuai aturan cagar budaya dan masuk secara estetika,” terang Eddy.

Ditemui terpisah, Plt. Paku Buwono (PB) XIII Keraton Solo, K.G.P.H. Puger, menjelaskan proses revitalisasi boleh mengubah bangunan selama tidak menyalahi aturan-aturan budaya. Puger menyebut program revitalisasi berkaitan dengan upaya menunjang daya tarik wisata Keraton.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif