SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)
Bencana alam berupa puting beliun dan longsor melanda salah satu wilayah di Banyumas.
Semarangpos.com, SEMARANG – Bencana alam yang disebabkan cuaca ekstrem yang ditandai dengan turunnya hujan dengan intensitas lebat kembali melanda wilayah Jawa Tengah (Jateng). Akibat hujan deras itu beberapa desa di Kecamatan Pakuncen, Kabupaten Banyumas, diterjang puting beliung dan tanah longsor, Kamis (6/10/2016) sore.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Semarangpos.com dari Kantor BPBD Jateng, bencana berupa puting beliung dan tanah longsor itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Akibat puting beliung itu tiga rumah warga di Desa Banjaranyar, Kecamatan Pekuncen mengalami kerusakan sangat parah.
Puting beliung di Desa Banjaranyar muncul bersamaan hujan deras yang mengakibatkan sebuah pohon albasia roboh. Pohon itu pun menimpa tiang listrik dan tiga rumah warga milik Dulsiman, 60, Sugito, 45, dan Tiri, 45. Tak ada korban jiwa dalam bencana puting beliung itu. Meski demikian, kerugian warga yang diakibatkan puting beliung itu diperkirakan mencapai Rp70 juta.
Sementara itu, tanah longsor akibat turunnya hujan dalam intensitas lebat terjadi di Desa Krajan, yang juga merupakan bagian wilayah Kecamatan Pekuncen. Tanah longsor itu membuat talut sepanjang 20 meter dan tinggi tiga meter jebol dan mengancam pemukiman peduduk.
Tanah longsor juga mengancam pemukiman penduduk di Desa Kranggan, Kecamatan Pekuncen. Hal ini dikarenakan turunnya hujan dengan intensitas lebat itu membuat tebing yang berada di atas pemukiman penduduk retak. “Tak ada korban jiwa dalam bencana itu. Rencana, tim SAR gabungan dan warga besok [Jumat, 7 Oktober 2016] akan bekerja bakti memperbaiki kerusakan yang diakibatkan puting beliung dan longsor itu,” terang Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang, Agus Haryono, kepada Semarangpos.com, Kamis malam.