Jatim
Rabu, 5 Oktober 2016 - 09:09 WIB

LONGSOR PONOROGO : 2017, Gedung SMPN 4 Ngrayun Diperbaiki

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi ruangan di SMPN 4 Ngrayun, Ponorogo, yang rusak karena tertimpa material longsoran, Selasa (4/10/2016). (Istimewa/JIBIMadiunpos.com)

Longsor Ponorogo, tiga ruang di SMPN 4 Ngrayun yang rusak karena tertimpa longsoran akan diperbaiki tahun depan.

Madiunpos.com, PONOROGO — Tiga ruangan di SMPN 4 Ngrayun yang rusak karena tertimpa tanah longsor kini sudah tidak bisa dimanfaatkan. Bangunan baru bisa diperbaiki pada 2017.

Advertisement

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo, Tutut Erlina, mengatakan ada tiga ruangan yang rusak karena tertimpa material longsoran, yaitu satu ruang keterampilan dan dua ruang kelas. Untuk saat ini, ketiga ruangan tersebut sudah tidak bisa digunakan karena tembok bangunan jebol dan berpotensi roboh.

“Tiga ruangan itu kondisinya sudah berbahaya sehingga kami minta dikosongkan dan tidak digunakan untuk kegiatan apa pun,” ujar dia kepada wartawan, Selasa (4/10/2016).

Tutut menuturkan pengelola sekolah diminta untuk segera mendata aset bangunan yang rusak. Dia juga meminta kepala sekolah segera melaporkan hal itu ke Dinas Pendidikan Ponorogo supaya segera ada tindak lanjut dari pemerintah mengenai bantuan perbaikan gedung.

Advertisement

Menurut dia, kerugian material dari kerusakan tiga ruangan itu mencapai ratusan juta rupiah. Proses perbaikan bangunan harus segera diusulkan.

Perbaikan ruangan itu akan diusulkan ke Pemkab Ponorogo dan pemerintah pusat. Namun, jika tidak bisa dianggarkan tahun ini akan diusulkan lagi pada 2017 melalui dana alokasi khusus (DAK).

“Kalau diajukan ke DAK untuk tahun ini kan tidak mungkin, kalau dianggarkan ke DAK ya akan diusulkan tahun depan,” jelas dia.

Advertisement

Petugas dari Dinas Pendidikan Ponorogo juga telah meninjau lokasi untuk mendata. “Kami meminta kepada pengelola sekolah untuk tidak memanfaatkan ruangan yang tertimpa longsoran itu karena ditakutkan ada longsor susulan yang membahayakan siswa,” jelas dia.

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Ponorogo, Hery Sulistyono, mengatakan saat ini petugas BPBD sedang mengidentifikasi kerusakan di lokasi bencana.

Dia mengatakan selama bulan September, tanah longsor paling parah terjadi di wilayah Ngrayun. Selain menimbulkan kerusakan bangunan sekolah dan rumah, longsor juga mengakibatkan satu orang meninggal.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif