Lifestyle
Rabu, 5 Oktober 2016 - 23:40 WIB

Kurang Aktivitas Fisik Bisa Sebabkan Stroke dan Penyakit Jantung

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi berolahraga. (Istimewa)

Kurangnya aktivitas fisik masyarakat bisa menyebabkan beberapa penyakit.

Solopos.com, JAKARTA — Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan masyarakat usia produktif banyak menderita penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, hipertensi, dan kolesterol.

Advertisement

Penyakit tersebut tidak lagi menyasar kepada para manula tetapi sudah menyasar kepada usia 25 tahun-55 tahun. Bila pada periode 1990, pola kematian akibat penyakit tidak menular sebanyak 37%, maka pada 2015 meningkat menjadi 57%.

“Kurang aktivitas fisik menjadi salah satu penyebab penyakit tidak menular. Persentasenya sekitar 26,1%,” kata Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementerian Kesehatan (Kemenkes), drg Kartini Rustandi di Jakarta, seperti dikutip Solopos.com dari Antara, Rabu (5/10/2016).

Selain kurangnya aktivitas fisik, penyebab lainnya adalah merokok (36,3%), minum minuman beralkohol (4,5%), dan kurangnya konsumsi buah dan sayur (93,5%). Kartini menjelaskan delapan dari 10 orang Indonesia kurang aktivitas fisik, akibatnya tingkat obesitas Indonesia nomor 10 di dunia.

Advertisement

Begitu juga kurangnya konsumsi buah dan sayur membuat satu dari tiga anak balita di Tanah Air mengalami stunting. “Aktivitas fisik merupakan suatu gerakan tubuh yang mengeluarkan energi,” tambah dia.

Untuk itu perlu dibangun gaya hidup sehat. Kemenkes sudah meluncurkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang bertujuan untuk membangun pola hidup sehat. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Pola Pikir

Advertisement

Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Giwo Rubianto Wiyogo, mengatakan perlu ada perubahan pola pikir untuk mengubah gaya hidup masyarakat. “Aktivitas fisik tidak perlu harus ke tempat olahraga, tetapi bisa juga melalui kegiatan sehari-hari di rumah seperti mencuci, mengepel dan sebagainya,” kata Giwo.

Aktivitas fisik bermanfaat meningkatkan keseimbangan, mengoptimalkan tumbuh kembang, mengurangi risiko kematian dini, meningkatkan kerja otot jantung, dan paru. Aktivitas fisik juga bermanfaat dalam meningkatkan metabolisme tubuh, mengendalikan stress, mengurangi kecemasan dan depresi.

Mereka yang sering melakukan aktivitas fisik, otot, tulang dan sendinya akan kuat dan fleksibel. Aktifitas fisik juga memberi manfaat dalam penurunan risiko tekanan darah tinggi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif