Soloraya
Rabu, 5 Oktober 2016 - 18:05 WIB

Jalan akan Dilebarkan, Penghuni Bangunan Jl. Kalitan Solo Resah

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara melintas di Jl. Dr. Sutomo, Kalitan, Solo, Jumat (12/8/2016). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Penghuni bangunan sepanjang Jl. Kalitan Solo resah karena rencana pelebaran jalan.

Solopos.com, SOLO — Sejumlah warga yang menghuni bangunan di sepanjang Jl. Kalitan sisi selatan meminta kepastian Pemerintah Kota (Pemkot) Solo ihwal rencana pelebaran jalan tersebut.

Advertisement

Pemkot berencana melebarkan Jl. Kalitan dengan membongkar sejumlah bangunan di sisi selatan jalan setempat. Pelebaran jalan ini merupakan upaya penataan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas dan genangan yang sering dikeluhkan warga.

Warga Kampung Kalitan RT 003/RW 002 Kelurahan Penumping, Surip, 61, mengaku sudah mengetahui rencana pelebaran Jl. Kalitan dari pihak kelurahan. Namun dia belum tahu apakah rumah yang sudah 46 tahun ditempati keluarganya bakal ikut dibongkar.

Advertisement

Warga Kampung Kalitan RT 003/RW 002 Kelurahan Penumping, Surip, 61, mengaku sudah mengetahui rencana pelebaran Jl. Kalitan dari pihak kelurahan. Namun dia belum tahu apakah rumah yang sudah 46 tahun ditempati keluarganya bakal ikut dibongkar.

“Kalau jalan mau dilebarkan, saya sudah tahu. Tapi kalau rumah ini kena atau tidak, itu yang belum pasti. Sampai sekarang juga belum diberitahu yang mana saja yang mau dibongkar,” terangnya saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Rabu (5/10/2016).

Surip menyebut tidak menyimpan sertifikat tempat tinggal yang bertahun-tahun ditinggali keluarganya. Pasalnya, rumah sekaligus tempat usahanya menjahit itu dulunya dibangunkan dan diberikan secara cuma-cuma oleh tokoh masyarakat setempat.

Advertisement

Warga lain yang tinggal sederet dengan Surip, Retno Sandiliani, 23, mengatakan baru tiga tahun terakhir menempati rumah yang kini juga digunakan untuk menjalankan usaha toko kelontong dan sepatu. “Saya tinggal di rumah kakek. Kalau soal sertifikat dan lain-lain yang tahu Bapak,” tuturnya.

Ani, sapaan akrabnya, mengaku belum mengetahui rencana pemerintah melebarkan Jl. Kalitan yang bakal membongkar belasan bangunan di sepanjang jalan tersebut. “Kalau mau dilebarkan silakan saja, tapi rumah kami jangan ikut dibongkar,” pintanya.

Pemilik toko sepatu Monk Inshoes, Muhammad Cahyo Yuwono, 27, menuturkan sejak dua bulan lalu dia membuka outlet di lahan di sisi selatan Jl. Kalitan RT 004/RW 001. “Saya sewa kepada warga sini selama satu tahun sampai Agustus 2017,” katanya.

Advertisement

Cahyo sudah pernah mendengar rencana pelebaran Jl. Kalitan yang diperkirakan turut membongkar tempat usahanya. “Sebelum bikin kontrak, saya sudah dengar ada rencana pelebaran jalan ini. Saat perjanjian sudah dibuat kalau nanti sewaktu-waktu dibongkar, kami tidak dirugikan pemilik toko,” ujar dia.

Ketua RW 001 Kelurahan Penumping, Nur Endah, menyampaikan pihaknya belum mengetahui kepastian rencana pelebaran Jl. Kalitan. “Setahu saya baru pengerjaan perbaikan saluran karena Jl. Kalitan sering kebanjiran. Kalau jalan di sana sudah mentok, karena sisanya di-paving untuk pedestrian,” jelasnya.

Menurut Nur, rencana pembongkaran bangunan di sisi selatan Jl. Kalitan sudah beberapa kali digulirkan. Selain rumah dan tempat usaha warga, pembongkaran juga bakal menyasar balai pertemuan warga RW 001 Kelurahan Penumping.

Advertisement

“Kalau memang balai pertemuan dibongkar, saya kira pemerintah perlu mencarikan lahan pengganti karena kami tidak punya tempat pertemuan yang representatif. Dulu sewaktu ada rencana pembersihan Jl. Kalitan, dari pemerintah sudah menyampaikan warga yang menghuni bangunan di sana harus siap sewaktu-waktu diambil,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif