Soloraya
Rabu, 5 Oktober 2016 - 18:14 WIB

BANJIR SUKOHARJO : Ini Data Korban Banjir di Kartasura dan Grogol

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Colomadu, Karanganyar, bersama istri tercinta, memanggul sepeda onthel saat melintas di UMS, Selasa (4/10/2016) malam. (Iskandar/JIBI/Solopos)

Banjir Sukoharjo akibat kiriman dari Boyolali merendam 370 rumah di Kartasura dan Grogol.

Solopos.com, SUKOHARJO — Sebanyak 370 unit rumah di Kartasura dan Grogol, Sukoharjo, terdampak banjir kiriman dari Boyolali pada Selasa (4/10/2016) malam. Instansi terkait tengah mengkaji data untuk mencari solusi alternatif mengatasi banjir itu.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (5/10/2016), banjir menggenangi dua kelurahan dan dua desa di Kecamatan Kartasura yakni Kelurahan Kartasura, Kelurahan Ngadirejo, Desa Pabelan, dan Desa Singopuran. Banjir juga sampai ke Desa Cemani dan Desa Banaran di Kecamatan Grogol. (Baca juga: Jalan Depan Kampus UMS Tak Bisa Dilewati)

Jumlah rumah penduduk di dua kecamatan yang terdampak banjir mencapai ratusan unit. Warga setempat langsung mengevakuasi diri setelah air sungai meluap dan menggenangi rumah penduduk.

Advertisement

Jumlah rumah penduduk di dua kecamatan yang terdampak banjir mencapai ratusan unit. Warga setempat langsung mengevakuasi diri setelah air sungai meluap dan menggenangi rumah penduduk.

Banjir menggenangi 54 rumah di Kelurahan Kartasura, 52 rumah di Kelurahan Ngadirejo, 22 rumah di Desa Singopuran, 76 rumah di Desa Pabelan, 100 rumah di Desa Cemani, dan 66 rumah di Desa Banaran.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Suprapto, mengatakan banjir di Kartasura dan Grogol dipengaruhi air kiriman dari Boyolali ditambah tingginya curah hujan. Akibatnya, sungai tak mampu menampung air dan meluap menggenangi rumah penduduk dan jalan perkampungan.

Advertisement

Saat banjir, sukarelawan bencana alam disebar di sejumlah lokasi banjir untuk mengevakuasi warga. Beberapa pompa air juga dikerahkan untuk mengurangi kapasitas air di sungai yang melintasi Kartasura dan Grogol.

Banjir mulai surut perlahan-lahan sejak pukul 22.30 WIB. Sebagian warga mulai kembali ke rumahnya masing-masing.

Suprapto meyakini banjir bakal menerjang kembali kedua wilayah itu apabila tak dicari solusinya. “Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami yang harus dicari solusinya. Saya yakin air kiriman dari Boyolali bakal kembali memasok air sungai saat musim penghujan,” papar Suprapto.

Advertisement

Karena itu, Suprapto bakal berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) untuk menggali data teknis banjir kiriman dari Boyolali. Petugas bakal turun lapangan untuk mengumpulkan data teknis secara komprehensif.

Hasil pengumpulan data teknis dikaji secara bersama-sama untuk mencari solusi. “Solusi untuk mengatasi banjir kiriman dari Boyolali dapat diketahui  setelah pengumpulan data teknis rampung. Kami akan mengkaji data teknis secepatnya,” tutur dia.

Hal senada diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Perencanaan Bidang Operasi Pemeliharaan BBWSBS, Antonius Suryono. Menurut dia, masalah banjir harus dipecahkan bersama instansi terkait lainnya termasuk pemerintah daerah. Salah satu upaya pencegahan banjir adalah dengan melakukan upaya mengurangi risiko bencana alam seperti susur sungai.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif