Jateng
Selasa, 4 Oktober 2016 - 17:50 WIB

KRI Dewaruci Merapat di Tanjung Emas, Begini Kemegahannya...

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu pengunjung sedang berfoto di depan kapal layar KRI Dewaruci di Pelabuhan Tanjungmas, Semarang, Selasa (4/10/2016)

Kapal legendaris Indonesia salah satunya adalah KRI Dewaruci yang dipamerkan di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.

Para taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) dan KRI Dewaruci yang melayari Asean Cadets Sail 2016. (JIBI/Solopos/Amtara/Moch. Asim)

Advertisement

Semarangpos.com, SEMARANG – Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewaruci berkesempatan singgah di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang. Kapal layar legendaris Indonesia yang pernah mengelilingi dunia sebanyak dua kali ini dipamerkan kepada masyarakat Kota Lumpia di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, sejak Sabtu-Selasa (1-4/10/2016).

KRI Dewaruci berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jateng, Senin (3/10/2016). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Advertisement

KRI Dewaruci berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jateng, Senin (3/10/2016). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

KRI Dewaruci berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jateng, Senin (3/10/2016). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Ilustrasi warga mengunjungi KRI Dewaruci. (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

Advertisement

Selain bentuknya yang megah, KRI Dewaruci juga merupakan kapal klasik yang digerakan dengan layar dan mesin diesel. “Saya pernah naik kapal, tapi enggak seperti ini [KRI Dewaruci]. Di sini banyak layarnya. Selain itu, kemudinya juga besar,” ujar pelajar SMAN 1 Semarang, Almira, saat berbincang dengan Semarangpos.com, di dek KRI Dewaruci, Selasa siang.

Almira menambahkan di antara bagian kapal Dewaruci itu yang paling menarik perhatiannya adalah bagian kemudi. Selain besar, kemudi kapal yang dibuat sejak 1932 itu itu juga terbuat dari kayu. Bahan kayu ini tak hanya menghiasi kemudi KRI Dewaruci. Beberapa bagian kapal legendaris itu juga terbuat dari kayu yang disertai ukir-ukiran khas Jawa, seperti tiang, cocor dan ruang nakhoda.

Dari pengamatan Semarangpos.com, KRI Dewaruci memiliki tiga tiang dan 16 layar. Ketiga tiang itu diberi nama Bima, Arjuna, dan Yudhistira. Tiang Bima dan Yudhistira memiliki tinggi sekitar 32 m dan berada di bagian depan dan belakang kapal. Sementara itu, tiang Arjuna berada di bagian tengah kapal dengan tinggi 36 m.

Advertisement

Kehadiran KRI Dewaruci di Pelabuhan Tanjung Emas ini tak lain dalam rangkaian kegiatan latihan taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) bersama dengan para kadet taruna dari negara-negara lain Asia Tenggara. Kegiatan yang diberi nama ASEAN Cadet Sail 2016 ini digelar sejak 9 September lalu dengan berlayar menggunakan KRI Dewaruci dan singgah di beberapa kota di Tanah Air, yakni Benoa Bali, Makassar, Mataram, Balikpapan, dan Surabaya.

“Setelah dari Pelabuhan Tanjung Emas, kapal ini akan kembali ke Surabaya besok [Selasa, 5 Oktober 2016],” ujar salah seorang taruna AAL, Sersan Mayor I Taruna Bymart Wiseso Wiharjono kepada Semarangpos.com.

Bymart mengaku bangga bisa berlayar dengan KRI Dewaruci. Menurutnya berlayar dengan kapal legendaris, KRI Dewaruci memiliki sensasi dibanding menggunakan kapal lainnya. “Rasanya lebih bangga. Sulit diungkapkan dengan kata-kata. Intinya kita merasakan feel sebagai pelayar sejati,” aku Bymart.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif