Jatim
Senin, 3 Oktober 2016 - 21:09 WIB

Wartawan Net TV Laporkan Anggota TNI ke Denpom Madiun

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wartawan yang tergabung dalam Aliansi Wartawan Ponorogo saat menggelar aksi keprihatinan terhadap anggota TNI yang telah menganiaya seorang wartawan dari Net TV, Minggu (2/10/2016) malam. (Madiunpos.com/JIBI/Istimewa)

Penganiayaan Wartawan Net TV berbuntut pada pelaporan ke Denpom Madium

Madiunpos.com, MADIUN Wartawan Net TV yang menjadi korban pemukulan, Sony Misdananto, melaporkan aksi pemukulan yang dilakukan anggota TNI Kostrad Batalyon 501 Madiun ke Denpom V/1 Madiun, Senin (3/10/2016) sekitar pukul 01.00 WIB. Sony juga telah diperiksa selama 11 jam di Denpom setempat.

Advertisement

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri, Afnan Subagyo, mengatakan Sony yang merupakan kontributor Net TV wilayah Madiun Raya telah melaporkan secara resmi orang yang telah memukul dan mengancamnya saat melakukan tugas peliputan ke Denpom Madiun. (Baca juga: Wartawan Dipukul)

“Senin dini hari, pelaku pemukulan sudah dilaporkan ke Denpom V/1 Madiun. Korban juga sudah diperiksa sekitar 11 jam untuk BAP,” kata dia kepada Madiunpos.com di Denpom V/1 Madiun, Senin.

Sebelum Sony melaporkan masalah itu ke Denpom, sejumlah anggota TNI sempat mendatangi rumah kontrakannya. Saat itu, Afnan yang sedang berada di Mapolresta Madiun mendapatkan informasi tersebut dan langsung menuju ke rumah kontrakan Sony. Ternyata benar ada beberapa anggota TNI di sekitar rumah kontrakan Sony.

Advertisement

“Di dalam rumah korban juga sudah ada Wadanyon Mayoe Nugraha,” ujar dia.

Afnan kemudian berdiskusi mengenai kasus pemukulan tersebut dan Wadanyon menyampaikan permohonan maaf atas nama institusi Batalyon 501 dan meminta untuk berdamai. “Kemudian saya jawab, semua tergantung pada korban. Kami dari AJI Kediri menerima permohonan maaf itu. Tetapi, kami tetap mengecam tindakan brutal anggota TNI yang telah menghajar anggota AJI Kediri, Sony,” terang Afnan.

Tak hanya rumah kontrakannya, rumah orang tua Sony di Ponorogo juga didatangi sejumlah anggota TNI. Hal itu membuat orang tua Sony ketakutan. Afnan sempat protes dan mempertanyakan kepada Wadanyon ihwal kedatangan anggota TNI ke rumah orang tua Sony. Wadanyon lalu meminta anggota TNI yang berada di rumah orang tua Sony untuk pergi.

Advertisement

Afnan menuturkan Kapolresta Madiun dan Danyon 501 Madiun juga meminta maaf dan mengajak berdamai serta berjanji untuk mengganti kerugian. Namun, hal itu tergantung sepenuhnya pada keputusan Sony.

Kepala Biro Net TV Jawa Timur, Mustika Muhammad, mengatakan secara resmi Sony sudah melaporkan perkara itu ke Danpom Madiun. Dia berharap anggota TNI yang melakukan tindakan kekerasan terhadap Sony bisa ditindak dan diberi hukuman sesuai aturan yang berlaku.

Mustika masih menunggu hasil visum Sony untuk melengkapi berkas laporan. “Kami sudah mengikuti mediasi di Denpom Madiun. Dari hasil mediasi itu, korban tetap ingin melanjutkan proses hukum terhadap anggota TNI yang melakukan pemukulan,” terang dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif