Jateng
Senin, 3 Oktober 2016 - 07:50 WIB

KISAH UNIK : Bukan Lelucon, Mukidi Juga Bikin Kopi!

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pegawai gerai Kopi Mukidi pada perayaan perayaan Hari Kopi Sedunia di Semarang Town Square, Sabtu (1/10/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Kisah unik kali ini berasal dari seorang petani kopi asal Temanggung yang menggunakan nama Mukidi dalam produknya.

Semarangpos.com, SEMARANG – Mukidi bukanlah nama yang asing bagi para pengguna gadget dan media jejaring sosial berbasis Internet. Beberapa bulan lalu, nama Mukidi bahkan sempat menjadi viral di media sosial dengan lelucon-leluconnya. Tapi tahukah Anda jika Mukidi ternyata bukan hanya jago dalam membuat lelucon atau cerita lucu? Mukidi ternyata juga pandai dalam membuat kopi.

Advertisement

Hal itulah yang terlihat saat perayaan Hari Kopi Sedunia di Semarang Town Square (Setos), Jl. Inspeksi, Kota Semarang, Sabtu (1/10/2016). Dari sekian banyak gerai kopi yang memamerkan produk kopi dan olahan kopi, salah satunya yang menawarkan produk kopi dengan merek Mukidi.

Kendati nama Mukidi kondang, Kopi Mukidi sama sekali tidak ada berhubungan dengan lelucon-lelucon lucu yang sempat menjadi viral di media sosial beberapa waktu lalu. Kopi Mukidi ini juga tidak ada hubungannya sama sekali dengan pembuat cerita-cerita lucu, Mukidi, yakni Soetantyo Moechlas, asal Purwokerto yang kini tinggal di Bekasi itu.

Advertisement

Kendati nama Mukidi kondang, Kopi Mukidi sama sekali tidak ada berhubungan dengan lelucon-lelucon lucu yang sempat menjadi viral di media sosial beberapa waktu lalu. Kopi Mukidi ini juga tidak ada hubungannya sama sekali dengan pembuat cerita-cerita lucu, Mukidi, yakni Soetantyo Moechlas, asal Purwokerto yang kini tinggal di Bekasi itu.

Pemilik Kopi Mukidi yang juga bernama Mukidi, 42, warga Dusun Jambon, Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (Jateng) membantah jika nama Kopi Mukidi itu terinspirasi dari cerita-cerita lucu Mukidi yang jadi viral di media sosial. Ia juga mengklaim jika Kopi Mukidi miliknya itu sudah ada lebih dulu daripada lelucon-lelucon Mukidi.

“Kopi ini sudah ada sejak 2001. Nama Mukidi saya ambil dari nama asli saya, pemberian orang tua. Jadi enggak ada hubungannya sama lelucon yang jadi viral [media sosial] itu,” terang Mukidi saat dijumpai Semarangpos.com di Setos, Semarang, Sabtu.

Advertisement


Para pegawai gerai Kopi Mukidi pada perayaan perayaan Hari Kopi Sedunia di Semarang Town Square, Sabtu (1/10/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Petani Mandiri
Kisah Mukidi asli Temanggung yang merupakan petani kopi dan pengusaha asal lereng Gunung Sumbing ini bukan hanya unik, namun juga inspiratif. Ia merupakan petani yang visioner dan bercita-cita agar semua petani menjadi petani mandiri.

Petani Mandiri, yang dimaksud Mukidi, adalah petani yang bukan hanya menaman produknya, tetapi juga mampu mengolah produknya, mengemas, dan memasarkannya secara mandiri. Selain Kopi Mukidi, Mukidi juga memiliki produk kopi lain, seperti Kopi Jawa dan Kopi Lamsi.

Advertisement

Ketiga produk kopi Mukidi ini memiliki rasa yang berbeda-beda dan terbilang unik dalam pengolahannya. Untuk Kopi Lamsi, Mukidi bahkan sengaja menanam biji kopinya dengan metode tumpang sari dengan tanaman tembakau.

Salah seorang pencinta kopi yang hadir dalam acara Hari Kopi Sedunia di Setos, Handoko Hendroyono, memuji kopi-kopi buatan Mukidi. Ia menilai produk-produk kopi milik Mukidi cukup menjual dan layak bersaing dengan produk-produk kopi dari luar negeri di pasaran.

“Rasanya cukup menjual. Baunya juga enak. Saya sudah lama mempelajari kopi. Secara rasa dan bau, kopi ini [Mukidi] dari cara penanaman, pengolahan, hingga penyajian sudah tepat,” ujar pria yang juga menjadi produser film Filosofi Kopi dan acara televisi Viva Barista itu kepada Semarangpos.com.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif