Soloraya
Senin, 3 Oktober 2016 - 19:52 WIB

INVESTASI BOYOLALI : Bandara Mojosongo Bisa Gantikan Adi Soemarmo

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bandara Adi Soemarmo (Dok/JIBI/Solopos)

Investasi Boyolali dengan membangun bandara diyakini tak akan menimbulkan masalah

Solopos.com, BOYOLALI — Bandara baru yang akan dibangun di Kecamatan Mojosongo, Boyolali, diperuntukkan kepentingan komersial.

Advertisement

Bandara yang dibangun dengan dana sepenuhnya dari investor asal Beijing, Tiongkok, itu ada kemungkinan bisa menggantikan Bandara Adi Soemarmo. (Baca: Sudah MoU, Bandara Gandeng Investor Tiongkok)

“Ada kemungkinan [operasional Bandara Adi Soemarmo dipindah ke bandara baru di Mojosongo], tapi juga tidak segampang itu. Memang kalau dilihat konsepnya itu seperti proses relokasi Bandara Adisucipto Jogja. Tapi semua tetap tergantung hasil kajian,” ungkap Manager Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Adi Soemarmo Solo, Yaka Sulistya Wijanarka, akhir pekan lalu.

Dia menjelaskan Bandara Adi Soemarmo Solo adalah milik Pangkalan TNI Angkatan Udara yang dikelola PT Angkasa Pura (AP) I untuk penerbangan sipil. PT AP I ingin mengembangkan Bandara Adi Soemarmo Solo menjadi bandara sekelas Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) di Cengkareng.

Advertisement

Namun, keinginan itu sulit terwujud karena di selatan bandara ada sungai sedangkan di utara bandara ada proyek tol.

“Nah, ternyata Bupati Boyolali punya keinginan bangun bandara baru. Namun, sampai saat ini kajian tentang pembangunan bandara di lokasi yang baru belum selesai. Sedangkan membangun bandara kan tidak semudah itu, ada aturan tentang jarak minimal antarbandara. Itu nanti ada kajian lebih lanjut lagi dari Kementerian Perhubungan,” papar Yaka.

Bandara di Mojosongo akan dibangun investor asal Beijing. Nilai investasi pembangunan bandara itu mencapai Rp450 triliun. Saat ini, di Jawa Tengah sudah ada dua bandara yakni Bandara Ahmad Yani di Semarang dan Bandara Adi Soemarmo Solo di Boyolali.

Advertisement

Meski demikian, Bupati Boyolali, Seno Samodro, meyakini pembangunan satu lagi bandara di Boyolali tidak akan memicu masalah, khususnya berkaitan dengan jumlah dan jarak antarbandara. (Baca: Ini 5 Proyek Ambisius Bupati Seno)

“Jangan sampai ada pola pikir yang keliru. Kalau perlu buka saja bandara di Mojosongo di setiap kabupaten. Mau laku atau tidak, ramai atau tidak, kan terserah. Toh saya bangun juga ndak pakai APBN,” ujar Seno.

Rencana pembangunan bandara ini sudah sering disampaikan Seno pada berbagai pertemuan dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), termasuk saat pertemuan dengan Kepala Kantor Wilayah Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Negara (ATR/BPN) Jateng, Heri Susanto.

Seno meminta Kantor ATR/BPN ikut mendukung proyek tersebut mengingat pembangunan bandara butuh tanah yang luas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif