Soloraya
Minggu, 2 Oktober 2016 - 20:30 WIB

2 Fly Over di Solo Dibangun Tahun Depan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lengangnya kawasan Flyover Palur saat Lebaran 2015, Jumat (17/7/2015). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Dua fly over akan dibangun di Solo tahun depan.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memastikan dua proyek pembangunan fly over akan dibangun tahun depan. Kedua fly over masing-masing persimpangan sebidang Manahan dan Purwosari bakal dibiayai APBN dan APBD.

Advertisement

Kepastian tersebut disampaikan Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo setelah bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU dan PR) di Jakarta belum lama ini ketika dijumpai wartawan di sela-sela Doa Bersama Umat Budha di Hotel Alila, Minggu (2/10/2016). “Fly over tidak bisa dibangun sekaligus, nanti persimpangan Agas Manahan dulu yang akan dibangun,” katanya.

Rudy menuturkan fly over dibangun dipersimpangan sebidang Manahan lebih dulu karena dinilai lebih mendesak. Nantinya, pembangunan fly over Agas tidak sepenuhnya dibiayai pemerintah pusat, melainkan juga dibiayai Pemkot Solo melalui APBD 2017. Rudy mengatakan masih menghitung anggarannya.

Sesuai rencana penyusunan detail engineeering design (DED) akan dibuat pada tahun ini. “Kalau DED sudah ada nanti kita tahu berapa kebutuhan anggarannya. Kalau sekarang belum bisa dihitung kebutuhan dananya,” kata dia.

Advertisement

Rudy memastikan dalam pembangunan fly over tidak akan memakan lahan milik warga. Sehingga tidak ada pembebasan lahan. Sebelum melaksanakan pembangunan, kata dia, tentu akan dilakukan pengukuran lahan guna memastikan eksisting di kawasan tersebut. “Kami targetkan fly over bisa selesai enam bulan atau maksimal setahun,” katanya.

Sementara itu, untuk persimpangan sebidang Purwosari, Rudy menjelaskan anggaran pembangunan sepenuhnya ditanggung pemerintah pusat, termasuk penyusunan DED yang dikerjakan Pemerintah Pusat. Dalam waktu dekat, Rudy mengatakan Pemkot akan menyosialisasikan kepada warga setempat.

Sosialisasi dikerjakan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat terkait rencana pembangunan fly over. Rudy menilai pembangunan fly over baik Manahan maupun Purwosari mendesak direalisasikan. Hal ini diharapkan mampu mengurai kepadatan lalu lintas di kawasan tersebut.

Advertisement

“Bukannya mengesampingkan perlintasan sebidang lain yang sebenarnya juga mendesak dibangun fly over. Tapi paling prioritas adalah Manahan dan Purwosari, karena jalur utama,” kata Rudy.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo, Yosca Herman Soedrajat mengemukakan volume kendaraan di Kota Solo mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Akibatnya terjadi kepadatan lalu lintas di sejumlah lokasi. Salah satunya lokasi kepadatan lalu lintas terjadi di persimpangan sebidang atau perlintasan kereta api, di antaranya perlintasan Purwosari, Badran atau Manahan, Pasar Nongko, Pasar Ledoksari, Palang Joglo dan Viaduk Gilingan. Menurutnya, upaya efektif mengurai kemacetan lalu lintas dengan membangun fly over.

“Proyek ini tidak bisa dikerjakan Pemkot. Karena dananya sangat besar, sehingga harus dibantu melalui APBN. Kami berharap APBN bisa mengucurkan bantuan untuk itu,” harapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif