Jogja
Sabtu, 1 Oktober 2016 - 00:20 WIB

PUNGUTAN SEKOLAH : Orang Tua yang Kontra Sekolah Jadi Objek Bully

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Google/arsipberita.com)

Pungutan sekolah eks RSBI dilaporkan ke ORI DIY.

Harianjogja.com, JOGJA – Sejumlah orang tua siswa SD Negeri Model Sleman mendatangi kantor Ombudsman Republik Indonesia (ORI) DIY, Kamis (29/9/2016) siang. Kedatangan para orangtua ini untuk melaporkan dugaan pungutan uang yang dilakukan pihak komite sekolah terhadap siswa.

Advertisement

Dalam kesempatan itu, orang tua murid yang menolak pungutan juga menyampaikan keluhan lain. Adapun keluhan tersebut berkaitan dengan kasus bullying. Mereka yang kontra dengan kebijakan sekolah justru menjadi objek bully di grup whatshaap yang anggotanya terdiri dari para orang tua siswa SD Model.

(Baca Juga : PUNGUTAN SEKOLAH : Komite Sekolah Disebut Ikut Menarik Biaya)

Beragam cuitan dan olok-olokan di grup whatsaap itu bahkan discreenshoot sebagai bukti memang mereka justru menjadi kaum minoritas akibat penolakan terhadap pungutan yang dilakukan komite sekolah ini.

Advertisement

“Kalau enggak bisa bayar enggak usah sekolah di sini,” begitu salah satu cuitan dalam grup whatshap itu.

Feri, salah satu orang tua siswa yang datang di kantor ORI menduga ada pihak yang mempengaruhi sejumlah orang tua siswa sehingga masih ada yang mendukung kebijakan komite sekolah menarik pungutan.

“Ini pasti ada yang mencuci otak mereka sehingga menjadi tidak mampu membedakan antara iuran sukarela dengan pungutan. Kalau ini jelas namanya pungutan karena besaran uang sudah ditentukan, ada juga deadline pembayaran,” jelasnya.

Advertisement

Keluhan juga disampaikan Nanag, wali murid kelas I SD negeri Model. Nanang menyorot selama ini tidak ada keterbukaan berkaitan dengan manajemen keuangan yang dikelola komite sekolah.

“Dalam beberapa waktu lalu ada kegiatan siswa dan menarik pungutan. Padahal kegiatan itu bisa dikover dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tapi tetap menarik pungutan,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif