Soloraya
Jumat, 30 September 2016 - 15:00 WIB

WISATA SOLO : Butuh 20 Tahun Kembangkan Kampung Permata di Jayengan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana FGD Sosialisasi Grand Design Pengembangan Jayengan Kampung Permata di Pendapa Kantor Kelurahan Jayengan, Serengan, Solo, Kamis (29/9/2016) malam. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Wisata Solo berupa kampung pertama di Jayengan membutuhkan waktu 20 tahun untuk pengembangan.

Solopos.com, SOLO – Tim peneliti gabungan dari UNS Solo dan UMS yang terlibat dalam program Penelitian Prioritas Nasional Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (Penprinas MP3EI) 2011-2025 menetapkan skenario pengembangan dan penataan lingkungan Jayengan Kampung Permata dalam kurun waktu 20 tahun.

Advertisement

Tim peneliti yang diketuai salah satu dosen di Program Studi Perencanqan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik UNS, Winny Astuti, tersebut mengintegarasikan pengembangan Jayengan Kampung Permata dengan kegiatan penelitian berjudul Grand Design Pengembangan Kampung Wisata Industri Jayengan sebagai Upaya Percepatan Ekonomi Kawasan berbasis Lokalitas sejak 2015 lalu. Winny menyebut rencana lima tahun pertama (2015-2020) pengembangan Jayengan Kampung Permata bakal difokuskan pada penguatan internal dan inisiasi jejaring pemerintah.

“Rencana lima tahun ke-1 pengembangan JKP [Jayengan Kampung Permata] dilakukan dengan penguatan kelembagaan Forum JKP melalui pembentukan klaster perhiasan, pembentukan koperasi perhiasan atau permata, penyusunan AD/ART yang disepakati bersama,” terang Winny dalam FGD Sosialisasi Grand Design Pengembangan Jayengan Kampung Permata di Pendapa Kantor Kelurahan Jayengan, Kami (29/9) malam.

Winny menyebut pengembangan blok 1 sebagai pusat pengembangan utama kawasan, meliputi penyediaan sarana sosial seperti ruang koperasi dan ruang klaster untuk penyelenggaraan aktivitas-aktivitas seperti bazar, pameran dan ekspo juga perlu dilakukan pada pengembangan JKP lima tahun pertama. Selain itu, menurut dia, tidan bisa ditinggal untuk dilakukan segera, yakni pengembangan teknologi informasi untuk publikasi kampung sebagai destinasi wisata baru dan informasi produk ke khalayak luas.

Advertisement

Winny melanjutkan rencana lima tahun ke dua (2011-2025), pengembangan difokuskan pada penguatan jejaring dengan eksternal penerintah, swasta, NGO, dan masysrakat serta pembangunan fisik blok I. Dia menjelaskan rencana lima tahun ke dua, meliputi pengembangan jejaring dengan klaster sejenus seperti batik, pengembangan fisik prasarana pemasaran di blok I seperti toko-toko, showroom, pusat cinderamata, dan tempat kuliner.

“Pengembangan kawasab sekitar Masjid Darusalan sebagai center point kawasan dan pembangunan fisik karakter kawasan seperti signate, street furniture, pedestrian, jalur hijau, garbage, tetenger atau penanda, juga perlu dilakukan pada lima tahun ke dua pengembangan JKP. Setelah blok I rampung, pengembangan JKP menyasar pembangunan fisik kawasan blok II,” terang Winny.

Winny menyampaikan pengembangan fisik kawasan blok II bisa dimasukan pada rencana lima tahun ke tiga (2026-2030). Pengembangan pada lima tahun ke tiga perlu menyasar, antara lain penguatan jaringan rantai produksi dan sarana prasarana kawasan, penguatan wisata produksi dan aktivitas produksi permata pada blok II yang menjadi wisata berbasis lokal, serta penguatan jaringan kerja sama dan sistem informasi..

Advertisement

“Rencana lima tahun ke-4 atau setelah 2030, masa tinggal landas. Seluruh aktivitas Jayengan Kampung Permata sudah siap sehingga tinggal menjaga keberlanjutannya. Tujuan grand design pengembangan kampung wisata industri Jayengan ini dibuat pada intinya demi meningkatkan percepatan ekonomi kawasan berbasis lokalitas,” ungkap Winny.

Ketua Forum Jayengan Kampung Permata (JKP), Yusuf Alkatiri, menceritakan JKP secara resmi telah diluncurkan hampir 1 tahun yang lalu, yakni pada18 Oktober 2015. Sudah ada beberapa kegiatan yang diikuti JKP, seperti pameran dan rapat yang diselenggarakan oleh Bappeda dan Disperindag Solo. Dia optimis pengembangan JKP akan berjalan mulus sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pantauan Espos, FGD Sosialisasi Grand Design Pengembangan Jayengan Kampung Permata bukan hanya dihadiri tim peneliti dan anggota forum JKP, melainkan juga pejabat perwakilan dari Disbudpar Solo, Disperindag Solo, DPU Solo, Pemerintah Kecamatan Serengan, Pemerintah Kelurahan Jayengan, hingga tokoh masyarakat setempat.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif