Jogja
Jumat, 30 September 2016 - 11:20 WIB

PERTANIAN BANTUL : Perubahan Cuaca & Penyakit Rusak Hasil Panen

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lahan bawang merah yang rusak di Bantul (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Pertanian Bantul khususnya bawang merah terkenda dampak perubahan cuaca

Harianjogja.com, BANTUL — Tingginya intensitas hujan sepertinya benar-benar menjadi mimpi buruk bagi pertanian di Kabupaten Bantul. Setelah lahan pertanian di kawasan Imogiri dan Bambanglipuro kini kawasan Kretek pun terkena imbasnya. Dari pantauan Harianjogja.com di lapangan,  Rabu (28/9/2016) siang, sekitar 167 hektar lahan pertanian di kawasan Desa Parangtritis dipastikan gagal panen lantaran terendam air.

Advertisement

Intensitas hujan yang tinggi menggagalkan sejumlah panen, selain bawang merah.  Memang, sistem tanam yang dianut petani Parangtritis dan petani kawasan Bantul Selatan lainnya, adalah sistem tumpang sari.  Mereka sengaja menanam dua jenis komoditas sekaligus dalam satu lahan. “Selain bawang merah, kami juga menanam cabai,” timpal Suraji, salah satu petani asal Grogol VIII.

Suraji mengatakan, dalam tiga tahun terakhir pihaknya memang nyaris selalu gagal panen ketika menanam komoditas di luar padi. Di musim tanam sebelumnya, tanaman bawang merah pun mengalami hal yang sama. Hanya saja ketika itu faktor penyebab kegagalan bukanlah cuaca, melainkan penyakit.

Kini, ia dan petani lainnya memang hanya bisa pasrah dan berharap intenstas hujan berkurang. Pasalnya, setelah rusak lantaran terendam air, pihaknya kini hanya berharap banyak pada proses penjemuran bawang merah saja. “Satu-satunya yang bisa kami lakukan memang menjemur bawang merah ini. Itu pun tak banyak membatu. Kualitasnya sudah banyak menurun,” ucapnya.

Advertisement

Sebaliknya, menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (DIpertahut) Bantul Pulung Haryadi, Crok Kuning sendiri merupakan salah satu jenis bibit bawang merah unggul yang tahan terhadap air. Itulah sebabnya, pihak Pemkab Bantul sejak awal memang menyarankan kepada petani di kawasan Bantul Selatan untuk menaam bawang merah jenis itu. “Karena lahan di selatan memang rawan banjir kan, harapan kami, ketika tergenang air, kerugian tidak terlalu besar,” katanya.

Seperti diberitakan, hujan juga mengacaukan salah satu sentra komoditas bawang merah lainnya di Bantul, yakni di kawasan Dusun Nawungan I dan II, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri. Menanam jenis bawang merah Brebes, petani di kawasan percontohan itu pun mengalami hal yang sama buruknya

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif