News
Jumat, 30 September 2016 - 21:02 WIB

Harga Premium & Solar Tetap, Meski Bisa Turun

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bahan bakar minyak (JIBI/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat)

Harga Premium dan Solar bersubsidi tetap meskipun bisa saja diturunkan.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah memutuskan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Solar bersubsidi tetap dan tidak mengalami perubahan hingga akhir 2016. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menegaskan jika harga kedua produk bahan bakar minyak (BBM) itu tidak mengalami kenaikan.

Advertisement

“Tidak ada kenaikan untuk semua,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (30/9/2016). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution pun menegaskan jika harga kedua produk BBM “Tidak jadi berubah,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Teguh Pamudji mengatakan evaluasi harga dilakukan pemerintah setiap tiga bulan sekali. “Mulai 1 Oktober tidak ada perubahan harga BBM. Ini berlaku hingga tiga bulan ke depan,” katanya.

Dia mengakui hasil evaluasi harga minyak mentah selama kurun waktu Juli hingga 25 September kemarin mengalami fluktuasi. Adapun, hasil evaluasi menyatakan harga eceran Premium bisa turun Rp300 per liter dan Solar bersubsidi naik Rp500 per liter. Namun pemerintah memilih untuk tidak mengubah harga eceran kedua jenis BBM itu.

Advertisement

Pada April lalu, harga Premium ditetapkan sebesar Rp6.450 per liter atau turun Rp500 per liter dari sebelumnya sebesar Rp6.950 per liter. Sementara itu, harga Solar subsidi ditetapkan sebesar Rp5.150 per liter atau turun Rp500 per liter yang sebelumnya sebesar R 5.650 per liter. Sedangkan untuk harga minyak tanah tidak mengalami perubahan alias tetap Rp2.500 per liter.

Dengan adanya evaluasi per tiga bulan, seharusnya pada Juli ada penyesuaian harga BBM. Namun pemerintah memilih tidak melakukan revisi harga jual BBM karena mempertimbangkan situasi yang dihadapi masyarakat kala itu yakni masa libur sekolah dan Hari Raya Idul Fitri.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif