Jogja
Kamis, 29 September 2016 - 12:20 WIB

TNI AD : Ratusan Pasukan dari 3 Matra DIY Kumpul di Kusumanegara, Ada Apa?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panglima TNI Gatot Nurmantyo didampingi Kepala Staf AD, AL, AU dan para pejabat TNI berdoa di makam Panglima Besar Jendral Soedirman saat melakukan ziarah di Taman Makam Pahlawan Kusnumanegara, Yogyakarta, Rabu (28/09/2016). Ziarah itu merupakan rangkaian peringatan HUT ke 71 TNI. Sejumlah lokasi yang dikunjungi dalam kegiatan ziarah ini di antaranya adalah makam Bung Karno (Soekarno) di Blitar, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, makam Soeharto di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, serta makam Jenderal Soedirman. (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

TNI AD, puluhan petinggi habiskan 20 menit berziarah di makam Jenderal Sudirman.

Harianjogja.com, JOGJA — Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo melakukan ziarah di pusara Panglima Besar Jenderal Sudirman di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusumanegara, Kompleks Pemakaman Wijaya Brata, Jalan Kusumanegara, Semaki, Umbulharjo, Kota Jogja, Rabu (28/9/2016). Para petinggi TNI melakukan ziarah dengan khusyuk di pusara Jenderal Sudirman sekitar 20 menit.

Advertisement

Sebelum kedatangan panglima lulusan Akmil 1982 itu, telah bersiap ratusan pasukan dari tiga matra dan berbagai kesatuan di lingkungan DIY – Jateng. Rombongan Panglima TNI tiba di TMP Kusumanegara sekitar pukul 11.40 WIB. Melalui pintu sebelah barat komplek pemakaman. Setelah dilakukan penyambutan secara militer, Gatot beserta puluhan pejabat TNI lainnya langsung menuju sebuah cungkup berada di tengah komplek pemakaman yang merupakan pusara Jenderal Sudirman.

Gatot langsung duduk bersila di sebelah selatan pusara Jenderal Sudirman, kemudian diikuti KSAU Marsekal Agus Supriatna di sebelah kiri dan KSAL Laksamana Ade Supandi di sisi kanan. Para jenderal itu dengan khusyuk memanjatkan doa yang dipimpin oleh seorang perwira TNI menggunakan pengeras suara. Gatot langsung menengadahkan kedua tangannya, saat pemimpin doa mulai melafalkan kalimatnya. Berlangsung antara 10 hingga 15 menit, para pejabat langsung mengusapkan kedua tangan mereka di wajah sebagai tanda berdoa telah usai. Gatot kemudian menaburkan bunga ke pusara Panglima Besar Jenderal Sudirman. Setelah itu kegiatan pun berakhir dengan waktu sekitar 20 menit.

Setiap HUT TNI, memang TMP kerap dikunjungi para pejabat TNI meski tidak lengkap. Akantetapi, pada peringatan HUT TNI di 2016 ini,  TMP Kusumanegara diziarahi seluruh pejabat khususnya Panglima TNI.

Advertisement

“Tetapi yang ziarah rombongan Panglima TNI dengan Kepala Staf Angkatan, para Pangkotama, Danjen Kopassus, Dan Kormar, Korpaskhas, kemudian Panglima Armada, Pangkoops [baru] sekarang ini,” terangnya kepada wartawan di Kompleks TMP Kusumanegara, Rabu (28/9/2016).

Sebelumnya, pada Rabu (27/9/2016) rombongan Panglima TNI juga melakukan ziarah di Makam Bung Karno di Blitar dan Makam Gus Dur di Jombang. Beberapa jam sebelum tiba di Makam Jenderal Sudirman kemarin, rombongan juga berziarah di Makam Jenderal Soeharto di Surakarta, Jawa Tengah.

Ada alasan khusus, Panglima TNI mengajak semua prajuritnya menziarahi makam Sudirman. Tujuannya adalah untuk mengingatkan kepada semua anggota TNI bahwa mereka memiliki panglima pertama dalam hal ini Sudirman yang patut diteladani. Setiap melaksanakan tugas sehari-hari, dalam sejarahnya Sudirman selalu disambut dengan gegap gempita oleh rakyat, karena kedekatan beliau dengan rakyat.

Advertisement

“Mengingatkan bahwa kita berasal dari rakyat, bersama rakyat, dan TNI adalah anak kandung rakyat. TNI dan rakyat adalah kekuatan yang luar biasa, itu kekuatan inti dari pertahanan bangsa,” tegasnya.

Dalam wawancara kemarin, Gatot juga mengutip kata mutiara Bung Karo, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya serta jangan sekali-kali kita melupakan sejarah. Soal sejarah, kata dia, khususnya sejarah perjuangan bangsa, menurut dia banyak kejadian dari bagian sejarah itu yang bisa menjadi suri tauladan baik dalam kepahlawanan maupun kepemimpinan. Kembali ke Pak Dirman, lanjutnya, beliau adalah Panglima Pertama Angkatan Perang RI yang masih sangat muda terkenal sebagai panglima yang demokratik dan berani bersikap, walau dengan satu paru-paru untuk bergerilya guna menunjukkan Indonesia masih ada.

“Berprinsip berbuat berani, tulus dan ikhlas. Tidak ada niat apa-apa hanya untuk bangsa dan negara, beliau [Jenderal Sudirman] juga seorang guru kyai dan pemimpin yang abadi,” ucapnya.

Advertisement
Kata Kunci : TNI AD Ziarah Makam
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif