Jogja
Kamis, 29 September 2016 - 06:40 WIB

Proses Pembangunan Taman Budaya Dinilai Lamban

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Saat ini masih dalam tahapan pembebasan lahan.

Harianjogja.com, WONOSARI— Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Gunungkidul terus berupaya merealisasikan pembangunan Taman Budaya di Gunungkidul. Dalam proses tersebut, saat ini Disbudpar masih dalam tahapan pembebasan lahan.

Advertisement

Dewan Kebudayaan Gunungkidul, CB Supriyanto menilai proses pembangunan Taman Budaya di Gunungkidul tergolong lamban. Hal tersebut dikarenakan rencana tersebut telah digelontorkan sejak tahun kemarin hingga kini belum memasuki proses pembangunan. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena proses pengadaan lahan untuk lokasi Taman Budaya belum tersedia.

“Gunungkidul termasuk lamban untuk membangun Taman Budaya. Anggaran kemarin sempat dikembalikan lagi karena belum mendapat lahan,” kata Supriyanto saat dihubungi Harian Jogja, Rabu (28/9/2016).

Pembangunan Taman Budaya di Gunungkidul menurutnya cukup penting mengingat pelaku seni banyak yang hidup di Gunungkidul. Seniman di Gunungkidul memerlukan ruang apresiasi khusus untuk menunjang seni dan budaya, dimana semua hal tersebut membutuhkan fasilitas. Disamping itu, Taman Budaya pun menurutnya dapat menunjang sektor pariwisata yang akan sejajar dengan visi dan misi Bupati Badingah dalam memajukan Gunungkidul melalui pariwisata.

Advertisement

“Ya semoga kali ini tahapan pembebasan lahan tak terkendala apapun, kemudian tahun depan mulai pembangunan,” ujarnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Gunungkidul, Saryanto mengatakan pembangunan Taman Budaya mesti melalui persyaratan yakni antara dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan yang selama ini masih menjadi satu atap dalam Disbudpar mesti terpisah terlebih dahulu.

“Pembebasan lahan dan pembangunan baru dapat dilakukan pada 2017 mendatang dimana kedua bidang tersebut direncanakan sudah terpisah,” kata dia.

Advertisement

Pengadaan tanah serta pembebasan lahan saat ini dikatakannya masih dalam proses. Beberapa lokasi pembangunan taman budaya direkomendasikan oleh sejumlah pihak terkait, salah satunya yakni di Siyono, Logandeng, Playen. Saryanto pun menjelaskan dalam pembebasan lahan dan pembangunan yang direncanakan akan berjalan 2017 mendatang, akan direkomendasikan menggunakan dana keistimewaan sejumlah Rp20 Miliar.

“Masyarakat pemilik tanah sudah siap melepas tanahnya kalau dibeli Pemkab untuk pembangunan Taman Budaya,” kata Saryanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif