Soloraya
Kamis, 29 September 2016 - 23:40 WIB

PENGELOLAAN SAMPAH KLATEN : Akhir November Pembangunan TPA Troketon Ditarget Kelar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pengelolaan sampah Klaten, Pemkab Klaten menargetkan November pembangunan TPA Troketon kelar.

Solopos.com, KLATEN–Proyek pembangunan tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah di Desa Troketon, Kecamatan Pedan ditargetkan rampung pada akhir November mendatang. Pembangunan tersebut memanfaatkan lahan seluas 500 meter persegi dari total lahan 3,2 ha yang sudah dibebaskan pemkab.

Advertisement

Kabid Kebersihan dan Pertamanan DPU dan ESDM Klaten, Anwar Shodiq, mengatakan saat ini proyek masih dalam tahap pembangunan gedung yang digunakan untuk pengolahan sampah. Pembangunan tersebut sudah dimulai sekitar pertengahan Agustus lalu menggunakan alokasi dana dari APBD 2016 senilai Rp1,429 miliar.

“Untuk saat ini pambangunan sudah mencapai 45 persen. Kalau targetnya 15 Desember sudah selesai. Tetapi, kami berharap akhir November itu proyek kelar,” jelas Shodiq saat ditemui di Pendapa Pemkab Klaten, Kamis (29/9/2016).

Pembangunan gedung menggunakan alokasi anggaran sekitar Rp700 juta. Sementara, sisanya digunakan untuk pengadaan mesin pengolah sampah yang didatangkan dari Institut Teknologi Bandung (ITB). “Untuk penempatan mesin setelah gedung ada atapnya,” katanya.

Advertisement

Mesin yang dimaksud untuk memroses sampah organik serta anorganik. Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos sementara sampah anorganik berupa plastik bakal dipadatkan untuk didaur ulang.
Ia menjelaskan pembangunan TPA dilakukan bertahap. Dari TPA yang dibangun kali ini ditargetkan bisa beroperasi pada 2017 mendatang. Untuk pengoperasian TPA tersebut, dibutuhkan sekitar 15 tenaga kerja untuk pemilahan hingga proses pemindahan sampah ke mesin.

“Tenaga kerja kami libatkan dari warga sekitar lokasi,” kata dia.

Saat ini, produksi sampah per hari yang diangkat ke tempat pembuangan akhir sekitar 175 meter kubik setara 40-45 ton sampah. Dari jumlah itu, sekitar sepertiga atau 15 ton sampah tersebut bisa diolah di TPA Troketon. “Setidaknya ada pengurangan sampah yang dibuang. Jadi, sampah yang terbuang itu benar-benar sampah yang tidak bisa diolah lagi,” ungkapnya.

Advertisement

Pada bagian lain, Shodiq mengatakan untuk mendukung operasional petugas kebersihan ada penambahan armada pengangkut sampah sebanyak dua unit. Armada itu sebagai cadangan bila armada yang ada saat ini mengalami kerusakan. “Pada APBD Perubahan ini ada alokasi senilai Rp1 miliar untuk penambahan dua unit,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif