Soloraya
Rabu, 28 September 2016 - 15:00 WIB

PENCURIAN SRAGEN : Mengaku 2 Hari Tak Makan, Ahmad Curi HP di Masjid

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Pencurian Sragen dilakukan oleh seorang pemuda yang mengaku tak makan dua hari.

Solopos.com, SRAGEN—Seorang pemuda asal Purwodadi, Ahmad Yasin, 17, terpaksa digelandang ke Mapolsek Sragen Kota lantaran tepergok mencuri HP jadul warna hitam milik Wagimin, 49, warga Kertosari RT 006/RW 002, Kevamatan Geger, Kabupaten Madiun, di Masjid Raya Al Falah Sragen, Rabu (28/9) pukul 08.30 WIB.

Advertisement

Beruntung Ahmad tak dimassa warga. Peristiwa itu bermula saat Wagimin tiduran di serambi masjid. Saat terbangun, dia kaget karena ponsel yang diletakan di samping tidurnya hilang. Dia melihat seorang pemuda membawa HP itu. Sontak dia berteriak pencuri. Tim keamanan masjid pun langsung menangkap pemuda itu. Tim keamanan masjid langsung menghubungi Polres Sragen.

Setelah beberapa saat kemudian, datang tim Sabhara Polres Sragen yang dipimpin Kasatsabhara AKP Agung Purnowo. Agung sendiri yang menginterogasi pemuda itu di serambi masjid. Setelah beberapa waktu dimintai keterangan, pemuda itu pun langsung digelandang ke Mapolsek Sragen Kota.

Advertisement

Setelah beberapa saat kemudian, datang tim Sabhara Polres Sragen yang dipimpin Kasatsabhara AKP Agung Purnowo. Agung sendiri yang menginterogasi pemuda itu di serambi masjid. Setelah beberapa waktu dimintai keterangan, pemuda itu pun langsung digelandang ke Mapolsek Sragen Kota.

“Tadi itu saat saya tidur, tiba-tiba HP saya diambil. Untungnya langsung ketangkap dan HP saya minta. Cuma HP lawas seperti ini apa ya laku dijual. Saya maunya damai saja. Yang penting ponsel saya sudah kembali. Tetapi dari kepolisian maunya proses jalan terus,” kata Wagimin yang juga penjaja topeng monyet keliling saat ditemui Solopos.com di Mapolsek Sragen Kota, Rabu siang.

Ahmad mengaku tinggal di Dukuh Nglantu, Desa Ngrandurejo, Kabupaten Grobogan. Laki-laki itu merupakan lulusan sekolah dasar (SD). Dia tak hafal tanggal lahirnya tetapi hanya hafal tahun lahirnya, yakni 1999. Dia terpaksa mencuri ponsel itu untuk kebutuhan makan karena selama dua hari tidak makan.

Advertisement

Ahmad mengisahkan kisah hidupnya. Dia berangkat dari rumah dengan mengendarai motor Honda Vario ke Alun-alun Sasana Langen Putra, Senin (26/9) pukul 15.00 WIB. Dia hanya ingin tahu Alun-alun. Dari rumah tak bawa bekal uang maupun identitas.

“Setelah dari Alun-alun, saya muter-muter di dalam kota sampai bensinnya habis. Karena habis, motor saya parkir di masjid dan tidur di masjid. Sudah dua malam saya tidur di masjid itu. Selama itu, saya belum makan,” ujarnya. Ahmad masih bingung bagaimana pulang ke rumah.

Sementara itu, Ketua Takmir Masjid Raya Al Falah Sragen, Kusnadi Ikhwani, mengatakan selama ini sudah ada dua kasus pencurian di lingkungan masjid. Kasus pertama, kata dia, terjadi pada sebulan yang lalu.

Advertisement

“Motor anggota jemaah masjid hilang. Sejak itulah kami memasang kamera CCTV [closed circuit television] di enam lokasi sebagai antisipasi bila terjadi pencurian lagi. Kasus kedua tadi pagi itu ada pencurian HP yang tertangkap tangan,” katanya.

Kusnadi berkomitmen meningkatkan pengamanan lingkungan masjid. Dia berencana menambah jumlah kamera CCTV dari enam lokasi menjadi 16 lokasi. Selain itu, dia juga menugaskan enam orang petugas keamanan yang siap selama 24 jam. “Kalau keamanan ketat maka orang akan berpikir ulang bila melakukan kejahatan di lingkungan masjid,” tuturnya.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif