Jogja
Rabu, 28 September 2016 - 00:20 WIB

BISNIS PROPERTI DIY : Distribusi Gyproc Capai 60.000 Lembar per Bulan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Technical Support Manager PT SGCPI, Kriswido Prasetya (kedua kanan) bersama Managing Director PT Saint-Gobain Construction Products Indonesia, Hantarman Budiono (kanan) didampingi Marketing Director PT SGCPI, Won Siew Yee (kedua kiri) menjelaskan kekuatan pasangan produk gypsum "Gyproc" kepada perwakilan distributor di Yogyakarta Gyproc Vaganza 2016 di Royal Ambarrukmo Hotel, Sleman, DI. Yogyakarta, Jumat (23/09/2016). Gyproc mempersembahkan deretan produk untuk plafon dan dinding dengan kelebihan tahan api, tahan lembab, tahan benturan dan memiliki nilai kedap suara yang lebih baik serta kecepatan pengerjaan.

Bisnis properti DIY untuk bahan bangunan terus mengalami pertumbuhan.

Harianjogja.com, SLEMAN — Produk gipsum Gyproc yang diproduksi oleh PT Saint-Gobain Construction Products Indonesia (SGCPI) anak perusahaan Saint-Gobain mendapatkan sambutan yang baik dari pasar.

Advertisement

(Baca Juga : BISNIS PROPERTI DIY : Saint-Gobain Hadir untuk Berikan Solusi)

Distribusi Gyproc untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng) sudah mencapai 60.000 lembar per bulan.

Indrawati, Direktur Rimba Artha sebagai Distributor Gyproc mengungkapkan, hal itu menunjukkan pertumbuhan yang baik yakni mencapai 30% hingga 40%. “Dalam satu bulan, kalau kita distribusi sebanyak 60.000 lembar itu sudah setara dengan 35 hingga 40 tronton per bulan,” ujar dia kepada Harian Jogja di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Sleman, Jumat (23/9).

Advertisement

Penetrasi pasar untuk pasar Gyproc di Indonesia dimulai di DIY karena harga bahan bangunan menjadi terendah dan terbanyak pascagempa. Rimba Artha menggarap DIY terlebih dahulu sebagai kiblat dari gipsum.

Rimba Artha bersama SGCP juga menggarap potensi lainnya dengan merangkul toko bangunan yang selama ini tidak digarap oleh produk bahan bangunan lainnya. Produk bahan bangunan lainnya lebih konsentrasi pada aplikator. Indrawati menilai, aplikator tidak sekuat toko bahan bangunan dalam bisnis retail dan tidak terlalu memperhatikan merek.

“Kami mengadakan acara edukasi kepada toko bahan bangunan dan aplikator untuk mengenalkan Gyproc sebagai produk Eropa dengan standar Eropa dan sedang penetrasi pasar di Indonesia dan distributornya Rimba Artha,” kata dia.

Advertisement

Kegiatan edukasi ini digelar di Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Jumat (23/9). Selain pengenalan produk, kegiatan juga diisi dengan penjualan yang merupakan permintaan dari peserta. Dalam kegiatan ini diharapkan bisa menyumbang 50% hingga 60% untuk penjualan selama September 2016. Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama di Indonesia dan DIY dianggap paling siap karena sudah tercipta angka penjualan yang baik.

“Bulan ini kami targetkan penjualan bisa naik 1,5 kali lipat dengan dibantu event ini,” kata dia.

Ia mengungkapkan, edukasi kepada toko bahan bangunan dan aplikator sangat penting. Mereka yang akan berhubungan langsung dengan konsumen sehingga harus memahami keunggulan, fungsi, penggunaan, dan pemasangan yang tepat untuk produk. Mereka harus bisa membantu konsumen dalam mencari solusi untuk bangunan yang diinginkan oleh konsumen. “Mereka bisa memberikan saran jenis produk Gyproc yang sesuai dengan kebutuhan dari konsumen,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif