Jatim
Rabu, 28 September 2016 - 13:05 WIB

BANJIR MADIUN : 4 Desa di Madiun Terendam Air

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir. (JIBI/dok)

Banjir Madiun terdapat empat desa yang terendam air.

Solopos.com, MADIUN – Sebanyak empat desa di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu, terendam banjir akibat luapan anak Sungai Bengawan Madiun dan buruknya saluran air setelah hujan deras mengguyur semalaman di kawasan tersebut.

Advertisement

“Empat desa yang terlanda banjir adalah Desa Tempursari serta Desa Mojorayung di Kecamatan Wungu, Desa Bacem di Kecamatan Kebonsari, dan Desa Sumberejo di Kecamatan Madiun,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Madiun Heri Suyoko.

Selain menggenang di jalan, air juga masuk ke sejumlah rumah warga. Diperkirakan jumlah rumah warga yang tergenang mencapai puluhan rumah.

Advertisement

Selain menggenang di jalan, air juga masuk ke sejumlah rumah warga. Diperkirakan jumlah rumah warga yang tergenang mencapai puluhan rumah.

“Data sementara ada sekitar 60 rumah warga yang terendam air. Namun itu masih bisa berubah karena masih dilakukan pendataan serta menunggu laporan tim reaksi cepat (TRC) yang berada di lapangan,” ujar Heri kepada wartawan.

Pihaknya terus melakukan pemantauan di sejumlah desa yang terlanda banjir serta lokasi lain yang rawan tergenang air kiriman dari anak Sungai Bengawan Madiun di lereng Gunung Wilis.

Advertisement

Sementara, Mujiono, warga Desa Tempusari yang lingkungan rumahnya terendam air mengatakan, air mulai menggenangi jalan hingga masuk ke sejumlah rumah warga pada Rabu pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Ketinggian air berkisar antara 40 hingga 70 centimeter.

“Banjir baru datang pagi tadi setelah hujan semalaman terjadi. Hujan berlangsung sejak Selasa jam tujuh malam hingga Rabu pagi,” kata Mujiono.

Menurut dia, terdapat tiga dukuh di Desa Tempursari yang terendam air. Desa tersebut menjadi lokasi langganan banjir setiap hujan deras mengguyur selama lebih dari emat jam.

Advertisement

“Setiap hujan deras semalaman, daerah sini selalu banjir. Airnya berasal dari luapan kali sekaligus kondisi saluran air yang tidak berfungsi baik,” katanya.

Data BPBD mencatat, sejumlah wilayah Kabupaten Madiun yang rawan banjir di antaranya, Kecamatan Balerejo, Madiun, dan Wungu, sebab wilayah tersebut berada di aliran Bengawan Madiun.

Anak Sungai Bengawan Madiun yang melintasi kecamatan tersebut selalu meluap jika ketinggian air Bengawan Madiun meningkat.

Advertisement

BPBD mengimbau warga yang bermukim di daerah rawan banjir untuk waspada jika hujan deras turun selama berjam-jam atau semalaman penuh. Jika air terus meluap, warga diminta mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Sementara itu, banjir di daerah selain itu diduga disebabkan karena sistem saluran air yang buruk akibat penumpukan sampah ataupun minimnya resapan.

Selain wilayah Kabupaten Madiun, sejumlah desa di Ngawi dan kelurahan di Kota Madiun juga terpantau terjadi banjir akibat luapan Bengawan Madiun.

Kawasan banjir di antaranya di Desa Simo, Tirak, dan Sumengko di Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, serta di Kelurahan Tawangrejo, Rejomulyo, Kelun, dan Nambangan Kidul Kota Madiun. Air yang menggenang mengganggu aktivitas warga.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif