Teknologi
Selasa, 27 September 2016 - 13:10 WIB

Stasiun Antariksa Tiongkok Segera Hantam Bumi

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Stasiun antariksa Tingong. (Istimewa/CCTV)

Kabar tak sedap datang dari stasiun antariksa Tiongkok.

Solopos.com, BEIJING – Pemerintah Tiongkok telah mengonfirmasi rumor bahwa Stasiun Antariksa Tiangong-1 telah berada di luar kendali dan bakal menghantam bumi pada 2017 mendatang. Seorang pejabat negara senior dalam program luar angkasa berawak membenarkan berita tersebut dalam konferensi pers, baru-baru ini.

Advertisement

Menurut laporan Kantor Berita Xinhua, Sabtu (24/9/2016), pejabat senior itu menyebut Tiangong-1 akan memulai perjalanan menuju Bumi pada paruh kedua 2017. Namun belum bisa dipastikan lokasi pendaratan puing stasiun antariksa tersebut. Pasalnya, membawa kembali pesawat ruang angkasa ke Bumi adalah bisnis yang rumit. Terutama lantaran panas hebat yang dihasilkan akibat tidak terkendalinya pesawat saat mencoba memasuki atmosfer bumi.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (21/9), menurut Wakil Direktur Kantor Ruang Angkasa Berawak Tiongkok, Wu Ping, berdasarkan perhitungan dan analisa, sebagian besar laboratorium pesawat akan terbakar saat jatuh. Ia juga menyebut Badan Antariksa Tiongkok akan terus memantau Tiangong-1. Mereka telah berjanji akan menyampaikan peringatan jika ada potensi tabrakan dalam waktu dekat.

Peluncuran Tiangong 2

Advertisement

Konferensi pers tersebut hadir untuk menegaskan laporan dari pelacak satelit yang telah mengawasi pergerakan Tiangong karena mengorbit Bumi. Berita itu muncul beberapa hari setelah Tiongkok meluncurkan stasiun ruang angkasa, Tiangong-2, pada 15 September lalu.

Deputi Kepala Pusat Kendali Luar Angkasa Beijing Li Jian menjelaskan, Tiangong-2 yang dilepas dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan menggunakan roket Long March-2F T2, sudah sembilan hari diuji orbit sebelum manuver dilakukan pada Minggu (25/9).

Para ilmuwan Cina melakukan manuver pada laboritorium luar angkasa Tiangong-2 untuk masuk ke orbit di ketinggian 393 kilometer di atas permukaan bumi. Ini bagian persiapan laboratorium luar angkasa itu menerima pesawat luar angkasa berawak Shenzhou-11 yang akan diluncurkan awal Oktober.

Advertisement

Laboratorium yang mengorbit dianggap menjadi batu loncatan misi Tiongkok ke Mars pada akhir dekade ini. Tiangong-1, yang berarti Heavenly Palace, diluncurkan pada September 2011. Laboratorium tersebut telah menjalani serangkaian percobaan docking di antaranya menerima pesawat tak berawak Shenzou-8 pada 2010 dan pesawat antariksa tak berawak Shenzou-10 pada 2012.

Melansir Guardian, Sabtu, Tiangong-1 memiliki bobot delapan ton dengan lebar 10,3 meter. Laboratorium antariksa tersebut dianggap masih lebih kecil ketimbang Skylab dari National Aeronautics and Space Administration (NASA) Amerika Serikat. Skylab berukuran 25 meter dengan berat 77 ton juga mati dan meluncur kembali ke Bumi pada 1979.

Selain Skylab, MIR, stasiun luar angkasa milik Rusia juga jatuh ke bumi pada 2011. Bobot pesawat itu mencapai 125 ton dan menghempas Samudera Pasifik. Kendati seluruh piranti pesawat bertebaran ke bumi namun tak ada yang sampai menimpa dan mengakibatkan korban jiwa.

Hal tersebut dilandasi kondisi geografis Bumi yang 71 persen dipenuhi oleh lautan. Kemudian 29 persennya adalah daratan, dimana 10 persen dari situ baru kawasan yang memiliki penduduk. Kemungkinan manusia kejatuhan pecahan pesawat hanya satu banding satu triliun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif