Soloraya
Selasa, 27 September 2016 - 19:40 WIB

PERTANIAN WONOGIRI : Duh, Harga Singkong Basah di Kota Gaplek Hanya Rp500/Kg

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Singkong. (Scribol.com)

Pertanian Wonogiri, petani singkong di Wonogiri mengeluhkan jatuhnya harga singkong basah.

Solopos.com, WONOGIRI–Masyarakat di wilayah Wonogiri selatan mengeluhkan hasil panen singkong tahun ini tidak sesuai dengan yang diharapkan. Harga singkong pun turun cukup banyak.

Advertisement

Diduga menurunnya kualitas singkong tahun ini dipengaruhi oleh cuaca yang tidak menentu. Tingginya curah hujan, meskipun sudah memasuki musim kemarau yang terjadi tahun ini dinilai menyebabkan singkong tidak dapat berkembang secara baik. Kondisi tersebut terjadi di wilayah Wonogiri selatan, salah satunya di Jimbar, Pracimantoro.

Menurut Kades Jimbar, Sutrisno, harga singkong pun kini turun. Pada hasil panen tahun lalu dapat mencapai Rp2.000 per kilogram untuk singkong kering, saat ini hanya sekitar Rp1.200 per kilogram. “Untuk singkong basah hanya Rp500 per kilogram. Padahal butuh waktu 8-9 bulan untuk menunggu masa panen,” kata dia, Selasa (27/9/2016). Dia mengatakan kondisi demikian juga terjadi di wilayah lain di Pracimantoro.

Sutrisno mengatakan untuk mengantisipasi kerugian yang lebih banyak, para petani pun kini sudah mulai menanam jagung dan tanaman palawija lainnya. “Menurut perhitungan para petani, akhir September ini sudah mulai musim penghujan. Maka petani di Jimbar sudah mulai menanam jagung, kedelai dan tananan jenis palawija yg lain,” kata dia. Para petani berharap tidak terjadi lagi perubahan cuaca yang mencolok, sehingga pertumbuhan tanaman palawija tersebut dapat tumbuh dengan hasil bagus.

Advertisement

“Mudah-mudahan setelah selesai menanam palawija, hujan terus brlanjut sehingga tanaman bisa berkembang baik dan hasil panen mningkat,” kata dia.

Sebelumnya, Camat Paranggupito, Haryanto, juga mengatakan hasil panen singkong di wilayahnya juga tidak dapat optimal, akibatnya terjadi penurunan harga. “Masyarakat sebenarnya biasa mengolah gaplek [singkong dikeringkan]. Hanya produksi singkong tahun ini tidak bisa maksimal karena saat ini masih beberapa kali turun hujan,” kata dia. Untuk mengeringkan singkong dibutuhkan panas yang cukup. Hujan yang masih turun beberapa kali beberapa waktu terakhir membuat produksi gaplek tidak bagus.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif