Soloraya
Selasa, 27 September 2016 - 07:30 WIB

BENCANA KLATEN : Ini 4 Kecamatan Rawan Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Solopos/Antara)

Bencana Klaten, ada empat kecamatan yang rawan longsor.

Solopos.com, KLATEN–Sebanyak empat kecamatan di Klaten dinilai rawan longsor. Ancaman terjadinya musibah longsor mengintai beberapa daerah di Kabupaten Bersinar menyusul masih tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir.

Advertisement

Petugas Bidang Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Edy Priyanta, mengatakan keempat daerah rawan longsor tersebar di Kecamatan Bayat, Gantiwarno, Cawas, dan Wedi. Tanah di masing-masing kecamatan itu dinilai mudah bergerak saat terjadi hujan deras.

“Kondisinya memang berupa perbukitan. Saat ini, cuaca juga tak menentu. Di masing-masing daerah itu juga sering diguyur hujan. Kami perlu mewaspadai berbagai potensi bencana yang ada, terutama tanah longsor,” kata Edy Priyanta, saat ditemui wartawan di Rumah Sakit Cakra Husada (RSCH) Klaten, Senin (26/9/2016).

Edy Priyanta mengatakan masyarakat yang tinggal di empat kecamatan itu diharapkan proaktif memantau daerahnya masing-masing saat hujan deras berlangsung. Pengawasan difokuskan pada batu dan tanah yang gembur di perbukitan.

Advertisement

“Di Gantiwarno beberapa waktu lalu ada informasi terkait adanya bongkahan batu besar yang ada di atas bukit. Di bawahnya, terdapat permukiman warga. Lantaran ada informasi itu, relawan dan warga bahu-membahu menyingkirkan batu besar itu. Kami berharap, situasi di Klaten tetap kondusif,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Seksi (Kasi) Kesiapsiagaan Bencana BPBD Klaten, Nur Cahyono, mengatakan pemetaan wilayah di Klaten yang berpotensi terjadi tanah longsor saat hujan deras sudah dilakukan jauh-jauh hari. Di samping itu, BPBD juga sudah mengamati tren terjadinya tanah longsor di Klaten.

“Seperti di Bayat itu hampir tiap tahun terjadi tanah longsor. Di sana, memang sering terjadi gerakan tanah. Pengawasan daerah-daerah seperti itu terus kami tingkatkan ke depan. Pengawasan kami lakukan dengan menggandeng pemerintah desa (pemdes), relawan, dan warga,” katanya.

Advertisement

Selain mewaspadai tanah longsor, lanjut Nur Cahyono, BPBD Klaten juga mewaspadai ancaman musibah banjir. Beberapa daerah di Klaten yang terancam musibah banjir, seperti di sepanjang daerah aliran sungai (DAS).

“DAS di sini, seperti aliran Sungai Dengkeng [Gantiwarno, Wedi, Cawas, Bayat, Trucuk, Karangdowo],” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif