Jatim
Selasa, 27 September 2016 - 19:05 WIB

BENCANA ALAM PONOROGO : Kondisi Tebing Sungai di Morosari Semakin Parah, BPBD Belum Ada Solusi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Solopos/Antara)

Bencana alam Ponorogo, kondisi tebing sungai Bengawan Solo di Desa Morosari semakin parah karena secara terus menerus terkikis.  

Madiunpos.com, PONOROGO—Tebing di sungai Bengawan Solo di Desa Morosari, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, semakin terkikis aliran air sungai. Saat ini kondisi bangunan rumah dengan tebing hanya berjaraka beberapa centimeter saja. Dimungkinkan tebing akan terus tergerus saat hujan kembali mengguyur.

Advertisement

Salah seorang warga RT 002/RW 002, Desa Morosari, Rusmi, mengatakan rumah yang berada di dekat tanggul dua rumah dan satu kandang ternak. Saat ini kondisi tebing terbut semakin tergerus, apalagi saat ini hujan secara terus menerus mengguyur wilayah Ponorogo.

Dia mengatakan saat ini penghuni rumah tersebut memang sudah pindah ke tempat saudaranya yang dinilai lebih aman. Namun, rumahnya terpaksa direlakan karena kondisi tebing sungai yang semakin tergerus oleh aliran sungai.

“Saat ini kondisinya semakin parah, tebing dan rumah hampir tidak ada jarak. Kemungkinan kalau ada hujan, tebing akan kembali longsor,” kata dia, Selasa (27/9/2016).

Advertisement

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Bedianto, mengatakan akan melakukan peninjauan ke lokasi tebing sungai Bengawan Solo di Desa Morosari itu.

Dia mengatakan Desa Morosari saat ini menjadi perhatian pemerintah karena tebing di sungai itu terus tergerus aliran air. Ada dua rumah yang sudah dikosongkan oleh pemiliknya karena berada di samping tebing persis. Pada tahun sebelumnya ada tujuh rumah yang terpaksa dipindah karena kasus serupa, yaitu tebing longsor.

Mengenai permintaan warga untuk membangun talud di tebing sungai itu, ujar Bedianto, BPBD Ponorogo akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Koordinasi itu dilakukan karena sungai tersebut kewenangan BBWS Bengawan Solo.

Advertisement

“Tebing sungai yang longsor mencapai 150 meter dengan ketinggian lima meter, jadi memang cukup panjang,” jelas dia saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa.

Bedianto mengaku belum ada langkah untuk menangani musibah tersebut. Menurut dia, salah satu hal yang mungkin dilakukan yaitu dengan mengosongkan rumah warga dan sementara waktu pindah ke tempat yang lebih aman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif