Soloraya
Selasa, 27 September 2016 - 18:30 WIB

BEGAL DI SRAGEN : Bocah SMP Masaran Dibegal, Motor dan Uang Dibawa Lari

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi begal (JIBI/Dok)

Aksi begal di Sragen terjadi di Jl Cungkul Masaran.

Solopos.com, SRAGEN — Aksi begal terjadi di Sragen. Korbannya Dimas, 14, bocah SMP negeri di Masaran Sragen. Sepeda motor baru Honda Scoopy berikut STNK dan uang tunai ratusan ribu dibawa lari pembegal.

Advertisement

Sejak membeli motor Honda Scoopy warna kombinasi biru dan putih, Dimas warga Dukuh Wonorejo RT 009/RW 003, Desa Sepat, Masaran Sragen tertarik untuk mengendarainya, padahal sudah diwanti-wanti tak memakai sepeda motor baru itu.

“Saya sudah mewanti-wanti kepadanya sejak motor baru itu datang. Pokoknya tidak boleh pakai motor ini. Motor itu yang biasa saya pakai bekerja sebagai sopir di sebuah perusahaan kontruksi baja di Sidoharjo, Sragen,” kata Bagas Setiadi, 18, kakak Dimas, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (27/9/2016).

Advertisement

“Saya sudah mewanti-wanti kepadanya sejak motor baru itu datang. Pokoknya tidak boleh pakai motor ini. Motor itu yang biasa saya pakai bekerja sebagai sopir di sebuah perusahaan kontruksi baja di Sidoharjo, Sragen,” kata Bagas Setiadi, 18, kakak Dimas, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (27/9/2016).

Pada Hari Raya Idul Adha lalu, keluarga Dimas mendapatkan bagian daging kurban yang berlimpah. Mereka ingin berbagi daging kurban kepada simbahnya yang tinggal di Ngasinan Wetan, Desa Gebang, Masaran. Lokasi rumah simbah tersebut berjarak 2-3 km dari Wonorejo.

Antar Daging

Advertisement

“Dua laki-laki-laki menanyai Dimas. Rumahnya mana? Anaknya siapa? Dan ada masalah apa? belum sempat dijawab, Dimas didorong sampai jatuh dan motor baru itu dirampas dan dibawa kabur. Dimas hanya bisa menangis sembari berteriak minta tolong,” kisah Bagas.

Padahal di bagasi motor itu tidak hanya berisi daging kurban, tetapi juga ada surat tanda nomor kendaraan (STNK) dengan pelat nomor AD 5765 AYE, uang gaji selama 3,5 hari senilai Rp450.000, dan uang tabungan senilai Rp400.000.

“Begalnya itu mujur, dapat daging, dapat motor dengan suratnya, dan uang tunai. Akibat peristiwa itu, Dimas mengalami shock berat dan sering menangis. Kasihan dia! Sekarang sudah mau berkomunikasi lagi,” imbuhnya.

Advertisement

Sebelumnya, ada kasus kehilangan motor Honda Supra X milik petani tak jauh dari lokasi kejadian perampasan motor itu. Kapolsek Masaran AKP Mujiyono mewakili Kapolres Sragen Cahyo Widiarso saat dihubungi Solopos.com mengaku masih menyelidiki kasus itu.

Dia menyatakan perampasan motor itu masuk dalam delik pidana penggelapan dan atau penipuan dengan modus pelaku meminta motor korban dengan alasan motor bermasalah. Dia menerangkan pihak keluarga korban sudah membuat pengaduan ke Polsek.

“Kami pun menindaklanjuti aduan itu dengan penyelidikan dan antisipasi kasus serupa lewat peningkatan kegiatan patroli, kegiatan operasi gabungan Polsek di eks kawedanan Sragen Kota, dan kegiatan pembinaan serta penyuluhan kepada warga agar anak-anaknya dilarang menaiki kendaraan bermotor sendiri apalagi masih di bawah umur,” kata Muji.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif