Soloraya
Senin, 26 September 2016 - 21:40 WIB

RETRIBUSI SOLO : Ini 2 Pasar Yang Mulai Terapkan Pembayaran Mandiri Pada Oktober

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perwakilan pedagang mengurus pembuatan rekening untuk pembayaran sistem e-retribusi di Pasar Singosaren, Solo, Senin (29/8/2016). Pembuatan rekening tersebut sebagai salah satu persiapan sebelum sistem e-retibusi diterapkan pada September mendatang. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Retribusi Solo, ada dua pasar di Solo yang mulai menerapkan pembayaran mandiri pada Oktober.

Solopos.com, SOLO–Pedagang yang telah memiliki rekening retribusi elektronik (e-retribusi) di Pasar Burung dan Ikan Hias Depok dan Pasar Singosaren diarahkan untuk membayar mandiri melalui mesin yang disediakan pihak bank mulai awal Oktober.

Advertisement

Pemimpin Bidang Pemasaran Bank Jateng, Rachmat Wahono, menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih jemput bola secara berkala di kedua pasar tersebut untuk melayani pembukaan rekening e-retribusi. “Sepekan satu sampai dua kali kami jemput bola pembuatan rekening e-retribusi ke Depok dan Singosaren,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Senin (26/9/2016) siang.

Rachmat mengutarakan proses pembayaran retribusi sementara masih ditarik petugas pemungut retribusi. Namun mulai 3 Oktober nanti, pedagang diarahkan membayar e-retribusi secara mandiri. Langkah pembayarannya, pedagang menempelkan kartu e-retribusi pada mesin pembaca (reader) yang diletakkan di kedua pasar.

Advertisement

Rachmat mengutarakan proses pembayaran retribusi sementara masih ditarik petugas pemungut retribusi. Namun mulai 3 Oktober nanti, pedagang diarahkan membayar e-retribusi secara mandiri. Langkah pembayarannya, pedagang menempelkan kartu e-retribusi pada mesin pembaca (reader) yang diletakkan di kedua pasar.

“Kartu tinggal ditempel. Pedagang tidak perlu memencet-mencet PIN atau menggesek kartu. Kami sengaja buat mudah untuk mengakomodasi permintaan Wali Kota yang ingin sistem baru ini tidak menyulitkan pedagang,” jelasnya.

Menurut Rachmat, pemasangan alat pembayaran e-retribusi telah dikomunikasikan dengan lurah pasar setempat. “Lokasinya sudah ditentukan bersama-sama. Di Pasar Depok, alat ditaruh di dekat pintu masuk bawah tangga. Di Pasar Singosaren, alat ditaruh di dekat eskalator lantai dasar,” bebernya.

Advertisement

Terkait pengisian ulang kartu setelah program pembayaran e-retribusi mandiri berjalan, Rachmat menuturkan pihaknya menyediakan petugas keliling di pasar untuk melayani setoran. Isi ulang kartu e-retribusi dilakukan sesuai kebutuhan pedagang dan dibatasi maksimal Rp1 juta.

“Jadwal tetapnya akan kami komunikasikan dengan pedagang karena di Pasar Singosaren meminta sistem pembayaran secara bulanan dan di Pasar Depok minta sistem pembayaran dilakukan secara harian,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua Ikatan Pedagang Pasar Burung Depok Solo, Suwarjono, mengatakan sampai saat ini baru ada 50% dari total 242 pedagang yang sudah beralih ke sistem e-retribusi.

Advertisement

“Prinsip kami mendukung perubahan ke arah yang lebih baik. Tapi jangan menyusahkan pedagang. Kalau bisa dibuat semudah mungkin karena pedagang macam-macam. Ada yang sudah akrab perbankan, ada yang tidak bisa baca dan tulis, ada yang belum kenal perbankan,” bebernya.

Sedangkan pelaku usaha di Pasar Singosaren, Daud Mohandas, mengatakan dia sudah membuka empat rekening khusus e-retribusi untuk membayar tagihan pelayanan pasar dan retribusi kebersihan kota (RKK) kiosnya di blok C dan D.

Dia tidak mempermasalahkan perubahan sistem pembayaran retribusi dari tunai menjadi nontunai. Namun Mohan berharap agar penerapan sistem ini tidak merepotkan pelaku usaha. “Yang sulit bagi saya itu nanti harus menyempatkan datang ke bank untuk setor duit. Praktis itu buang waktu buat pelaku usaha. Harapannya pembayaran juga bisa tetap di kios,” ujar pedagang parfum dan tekstil ini.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif