Jogja
Minggu, 25 September 2016 - 14:20 WIB

MALL DI BANTUL : Bupati Tantang Pemasang Poster Penolakan Duduk Satu Meja

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Bantul Suharsono ( dua kiri) dan beberapa pejabat di DPD RI, saat melepas burung dalam acara program pelestarian alam hayati nutfah burung dengan melepas 1.000 ekor burung di Desa Wukirsari, Imogiri, Bantul, Minggu (1/5/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Mall di Bantul, untuk pembangunan, pemkab berusaha melakukan pendekatan kepada pihak penolak.

Harianjogja.com, BANTUL — Kendati mendapatkan penolakan keras dari sejumlah masyarakat Bantul terkait rencana pembangunan mall di Bantul, Bupati Bantul Suharsono tetap bergeming. Bahkan ia mengaku telah mengantongi sejumlah nama yang diduga sebagai otak beredarnya poster bernada penolakan beberapa waktu lalu.

Advertisement

(Baca Juga : MALL DI BANTUL : Hanya Sehari Terpasang, Poster Kritik Mall Dicopot Satpol PP)

Kepada wartawan, Sabtu (24/9/2016) Suharsono bahkan dengan terang-terangan mengundang siapapun yang memasang poster itu untuk duduk satu meja. Ia yakn, oknum yang memasang poster itu,  jelas tak memahami dasar rencana pembangunan mall tersebut.

“Dia itu tahu cuma permukaannya saja. Maka dari itu, saya mempersilakan untuk mendiskusikan rencana saya ini,” katanya tenang.

Advertisement

Hanya saja, ia menolak untuk menyebutkan identitas oknum tersebut. Mantan anggota POLRI itu mengaku belum memiliki cukup bukti untuk membeberkan identitas oknum tersebut di hadapan publik.

Selain itu, ia mencurigai aksi penolakan itu berbau politis. Menurutnya, poster tanpa identitas yang beredar beberapa waktu lalu adalah bukti bahwa oknum tersebut memang memiliki kepentingan dibalik aksi penolakannya tersebut. “Silakan datang untuk diskusi. Tapi jangan ada muatan politik,” cibirnya.

Seperti diketahui, sebulan lalu memang sempat bermunculan spanduk dan poster tanpa identitas yang berisikan seruan penolakan rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul untuk membangun mall. Spanduk dan poster itu muncul setelah adanya wacana pembangunan mall dan penambahan jumlah toko modern oleh Pemkab Bantul.

Advertisement

Terkait hal itu, Ketua DPD Banteng Muda (BM) PAN Bantul Herry Fahamsyah sempat menegaskan bahwa pihaknya adalah salah satu yang sejak awal memang sudah melontarkan penolakan rencana tersebut. Bahkan pihaknya berencana membentuk tim teknis bersama seluruh jajaran DPD BM PAN Bantul untuk melakukan kajian terkait hal tersebut.

Setidaknya, pemasangan  spanduk di delapan titik ruas jalan di Bantul beberapa waktu lalu adalah bentuk spontanitas dari BM PAN sendiri. Itulah sebabnya, melalui kajian itu pihaknya akan memiliki dasar yang kuat guna melontarkan aksi penolakan selanjutnya. “Bagaimanapun, keberadaan mall di Bantul akan merugikan bagi para pedagang kecil yang berjualan di pasar tradisional meskipun akan diatur jarak dan teknis pembangunannya,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif