Jogja
Minggu, 25 September 2016 - 06:20 WIB

BUNUH DIRI JOGJA : Stres, Bapak Ajak Dua Anaknya Telan Racun

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rumah kontrakan korban percoban bunuh diri di Keparakan Kidul, Keparakan, Mergangsan (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Bunuh diri Jogja dilakukan seorang ayah.

Harianjogja.com, JOGJA — Seorang ayah mengajak dua anaknya bersama-sama menelan racun di rumah kontrakan di Kampung Keparakan Kodul RT 57/ RW 13, Kelurahan Keparakan, Kecamatan Mergangsan, Jumat (23/9/2016) malam, sekitar pukul 21.30 WIB.

Advertisement

Ayah nekat tersebut bernama Puji Raharjo, 50, dan kedua anaknya Erin, 9, dan Ramdani, 4. Beruntung aksi percobaan bunuh diri itu cepat diketahui warga sekitar sehingga nyawa ketiga korban terselamatkan. Ketiganya sampai kemarin siang, masih dalam perawatan di Rumah Sakit Umum DR Sardjito.

“Awalnya ada suara teriakan seperti orang kesakitan, setelah itu senyap,” kata Diyah Tanti, 34, saksi mata yang juga pemilik kontrakan yang ditempati ketiga korban, saat ditemui di rumahnya, Sabtu (24/9/2016).

Advertisement

“Awalnya ada suara teriakan seperti orang kesakitan, setelah itu senyap,” kata Diyah Tanti, 34, saksi mata yang juga pemilik kontrakan yang ditempati ketiga korban, saat ditemui di rumahnya, Sabtu (24/9/2016).

Dyah mengatakan setelah mendengar teriakan ia langsung memberitahu ibunya kemudian secara bersama mengecek rumah kontrakan ketiga korban. Saat membuka pintu dirinya terkaget melihat melihat ketiga korban sudah tergeletak. Dari mulut ayah dan dua anak itu juga mengeluarkan busa putih.

Salah satu korban Erin, kata Dyah, masih sadar. Sementara Puji dan Ramdani sudah tidak bisa diajak bicara. Dyah pun memberitahukan kejadian tersebut kepada warga lainnya untuk membawa ketiga korban ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Pratama yang ada di wilayah tersebut.

Advertisement

“Alhamdulillah kedua anaknya bisa sadar kembali, tapi untuk bapaknya masih belum sadar karena kemungkinan ada pengaruh alkohol juga,” ujar Direktur Rumah Sakit Pratama Fetty Fathiyah saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Fetty belum bisa memastikan kandungan racun yang masuk dalam tubuh ketiga korban karena butuh penelitian di laboratorium. Namun dari keterangan warga yang mengantar ketiga korban, Puji dan kedua anaknya mengkonsumsi racun untuk babi.

Untuk memastikan penyebab keracunan ketiga korban, pihaknya langsung merujuk ketiga korban ke Rumah Sakit Umum DR Sardjito, “Karena disana peralatannya lebih lengkap,” ujar Fetty.

Advertisement

Kepala Polsek Mergangsan Komisaris Polisi Bambang mengatakan telah mengamankan sejumlah barang bukti untuk memastikan penyebab keracunan di rumah kontrakan korban, di antaranya nasi sisa makanan yang diduga dicampur bahan yang menyebabkan keracunan, seprei, dan baju yang terkena muntahan korban.

“Sisa makan akan diuju terlebih dahulu di laboratorium untuk mengetahui jenis racun,” kata Bambang. Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Jumat malam, polisi kembali mendatangi rumah kontrakan korban untuk melengkapi penyelidikan.

Dyah Tinah menambahkan Puji Raharjo sudah lama tinggal di rumah kontrakan milik orangtuanya. Puji memiliki empat orang anak, namun dua anak tertuanya sudah pisah rumah karena ikut istri. Hanya dua anak yang paling kecil yang tinggal bersama Puji.

Advertisement

Dua tahun lalu, kata Diyah, Isteri Puji pergi dari rumah, “Enggak tahu pergi kemana karena perginya tidak pamit pada kami [sebagai pemilik kontrakan],” kata dia. Selama ini Dyah mengenal Puji sebagai orang yang pendiam, jarang berkomunikasi, kecuali saat bertemu di jalan saling tegur seperlunya.

Puji bekerja di sebuah hotel di wilayah Patangpuluhan, Wirobrajan, Jogja. Surip Tinah, Ibu dari Dyah Tinah menambahkan yang dia ketahuinya istri Puji bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Singapura.

Namun Surip Tinah pun tidak tahu penyebab korban asal Turi Sleman itu nekat melakukan percobaan bunuh diri dengan racun. Dari telepon selular milik korban yang sudah disita polisi yang dia ketahuinya ada banyak pesan singkat, “Dalam SMS dia bilang minum racun babi, kalau mati bertiga minta dikubur jadi satu,” ucap Surip Tinah mengutip isi pesan singkat yang diperbincangkan warga.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif