Jateng
Minggu, 25 September 2016 - 13:50 WIB

BBM BARU : Pertalite Disukai, Ini Kata Pertamina Soal Penghapusan Premium

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Konsumen membeli bahan bakar pertalite di SPBU Gumulan, Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Jumat (14/8/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos/dok)

BBM jenis Premium tidak akan dihentikan peredarannya di wilayah Jateng-DIY kendati Pertalite terbukti disukai konsumen.

Semarangpos.com, SEMARANG – General Manager PT Pertamina Marketing Operation Region IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Kusnendar, menegaskan tidak ada kebijakan menghapus peredaran bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium di wilayah Jateng-DIY. Jika saat ini Premium terbilang langka dan hanya dijual di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tertentu, itu karena pasokannya yang minim.

Advertisement

Pernyataan itu mengemuka seiring semakin disukainya BBM jenis baru, Pertalite, oleh konsumen sehingga membuat sebagian pengelola SPBU enggan menjual Premium. “Tidak ada kebijakan menghapus Premium. Seberapa banyak kebutuhan masyarakat akan tetap disediakan,” ujar Kusnendar di Semarang, Sabtu (24/9/2016).

Kusnendar menambahkan karena pasokan Premium yang minim, Pertamina berusaha untuk mendorong masyarakat menggunakan BBM dengan oktan 90 atau di atasnya. Bahan bakar minyak yang tersedia di pasaran saat ini merupakan BBM dengan oktan 88 atau Premium RON 88, BBM jenis baru dengan oktan 90 dengan nama dagang Pertalite, dan BBM beroktan 92 dengan nama dagang Pertamax.

Dari ketiga BBM itu, Kusnendar berharap ke depan Pertalite lebih banyak digunakan oleh masyarakat. Pertamina bahkan menargetkan BBM jenis baru itu bisa menguasai separuh pangsa pasar yang ada.

Advertisement

Kusnendar menyebutkan dari 776 SPBU yang tersebar di Jateng dan DIY, 44 di antaranya sudah tidak menjual Premium. Namun, untuk SPBU yang masih dipasok Premium tetap harus melayani permintaan konsumen. “Selama ada Premium, SPBU yang bersangkutan harus mau melayani. Tidak boleh ada alasan [menolak],” tegas Kusnendar.

Lebih lanjut, Kusnendar mempersilahkan masyarakat memberikan pengaduan ke Pertamina jika menemukan SPBU yang masih memiliki pasokan Premium, namun enggan melayani konsumen dengan bahan bakar minyak beroktan 88 tersebut.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif