Soloraya
Sabtu, 24 September 2016 - 20:30 WIB

WISATA SOLO : Manahan Diproyeksi Jadi Kawasan Pariwisata Olahraga

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas pedagang kaki lima (PKL) berjualan saat Sunday Market di kompleks Stadion Manahan, Solo, Minggu (5/6/2016). PKL tetap berjualan meskipun sebagian menerima pesan singkat Sunday Market libur. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Wisata Solo, Pansus DPRD menginginkan Manahan jadi kawasan pariwisata olahraga.

Solopos.com, SOLO–Kawasan pariwisata olah raga menjadi pembahasan yang menarik dalam rapat Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan (RIPKa). Kompleks Stadion Manahan dan Lapangan Kota Barat sangat mungkin dijadikan kawasan pariwisata olah raga dengan sedikit penyesuaian.

Advertisement

Ketua Pansus Raperda RIPKa, Putut Gunawan, mengatakan di masa-masa akhir jelang penyelesaian pembahasan Raperda RIPKa, banyak muncul ide-ide menarik. Salah satunya adalah memanfaatkan potensi strategis Stadion Manahan sebagai kawasan pariwisata olah raga. Untuk mewujudkannya, diperlukan sedikit penyesuaian dan penyediaan sarana dan prasarana penunjang.

“Misalnya ada lintasan untuk skateboard di taman-taman di kompleks Stadion Manahan. Lalu ada desain ornamen khusus untuk menarik wisatawan. Saya kira itu sangat mungkin,” ujarnya kepada Solopos.com, Sabtu (24/9/2016).

Lebih lanjut, Lapangan Kota Barat juga bisa menjadi alternatif pariwisata olahraga. Lapangan itu bisa dimaksimalisasi fungsinya sehingga bisa digunakan untuk sepak bola malam bagi masyarakat umum dan wisatawan.

Advertisement

“Banyak kan orang yang kalau siang tak ada waktu untuk sepak bola. Itu bisa gunakan Lapangan Kota Barat,” kata dia.

Ia mengatakan pembahasan Raperda RIPKa hampir rampung. Bagian visi dan misi yang sebelumnya kurang tajam dan sesuai dengan rencana strategis (renstra) serta visi-mis kepala daerah sudah direvisi oleh eksekutif. Menurutnya, pada pembahasan sebelumnya eksekutif sebatas mencantumkan definisi visi dan misi sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri, tetapi belum menjelaskan visi dan misi pembangunan pariwisata Solo.

“Yang utama dalam visi tersebut adalah mendorong agar kepariwisataan di Solo bisa mencapai kualitas internasional. Sehingga bisa menimbulkan dampak ganda pada masyarakat. Selain itu juga terawatnya warisan seni budaya di Solo,” ungkap Ketua Badan Pembentuk Peraturan Daerah (BP2D) DPRD Kota Solo itu.

Advertisement

Anggota Pansus RIPKa, Ginda Ferachtriawan, mendukung optimalisasi Stadion Manahan dan Lapangan Kota Barat sebagai kawasan pariwisata olah raga. “Itu di Lapangan Kota Barat bisa dianggarkan untuk pemasangan lampu sehingga bisa digunakan untuk bermain sepak bola malam hari,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif