Sport
Sabtu, 24 September 2016 - 07:35 WIB

PERSIBA BANTUL TERUSIR : Pemkab Tidak Bisa Batalkan Perjanjian Dengan UNU

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan anggota Paserbumi menggelar aksi di gedung DPRD Bantul, Senin (19/9/2016) sore. (Twitter)

Persiba Bantul belum banyak mendapatkan keberuntungan musim ini.
Harianjogja.com, BANTUL — Pemkab Bantul tetap kukuh akan menyewakan wisma yang selama ini dijadikan tempat pemain Persiba kepada pengelola Universitas Nadhlatul Ulama (UNU). Alhasil, upaya dari Paserbumi agar tempat tersebut tetap bisa digunakan oleh tim kesayangannya kandas.

Bupati Bantul Suharsono dihadapan manajemen dan suporter Persiba Bantul Ruang Bupati, Kompleks Parasamya, Jumat (23/9/2016) mengatakan, tidak mungkin membatalkan perjanjian dengan pengelola UNU. Oleh sebab itu, ia pun tak bisa mengamini keinginan pihak Persiba Bantul untuk tetap mempertahankan wisma pemain.

Advertisement

“Nah kalau sekarang, saya harus batalkan perjanjia dengan pengelola UNU, ya jelas tidak mungkin,” katanya kepada wartawan usai pertemuan itu.

Sebagai solusinya, Pemkab Bantul memberikan kebebasan bagi manajemen Persiba untuk memilih aset milik Pemkab lainnya untuk lokasi pengganti. Untuk itu, ia meminta pihak Persiba Bantul segera berkomunikasi dengan Dinas Pendapatan Pengelolaa Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Bantul sebagai pengelolaan aset.

“Bahkan saya siap berikan potongan harga,” katanya.

Advertisement

Sementara, Manajer Persiba Bantul Endro Sulastomo membantah bahwa tidak ada komunikasi terkait perpanjangan masa sewa wisma pemain. Dijelaskannya, sejak 2015, penyewa wisma pemain itu diatasnamakan Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Bantul. Oleh sebab itu, ia yakin bahwa sebelum April 2016, Askab PSSI Bantul sudah menyampaikan surat kepada Pemkab Bantul.

“Karena bagaimanapun, yang memiliki hubungan langsung dengan Pemkab Bantul itu kan Askab PSSI Bantul. Lagipula, Askab PSSI Bantul juga berkantor di sana kok [wisma pemain Persiba Bantul],” terang Endro.

Terkait solusi yang ditawarkan oleh Bupati Bantul tersebut, Endro yang awalnya kukuh untuk tetap mempertahankan wisma pemain, akhirnya menyerah. Ia pun menyanggupi untuk angkat kaki dari wisma pemain dan mencari lokasi baru.

Advertisement

“Kami bersedia pindah, dengan syarat, kalau UNU sudah selesai urusannya, wisma itu harus kami tempati lagi,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif