SOLOPOS.COM - Ilustrasi udang (www.centercutcook.com)
Kisah inspiratif kali ini dari Hardiyanto yang berbisnis terasi udang.
Solopos.com, BELITUNG — Belitung adalah salah satu daerah yang terkenal dengan hasil laut. Tak hanya ikan, daerah ini juga dikenal sebagai salah satu penghasil udang terbaik di Nusantara.
Melihat potensi ini, masyarakat di daerah yang juga dijuluki Negeri Laskar Pelangi itu turut memanfaatkan udang sumber perekonomian. Menariknya, udang tak hanya dijual dalam bentuk mentah, melainkan juga dijual dalam bentuk olahan.
Hadiyanto, pria yang telah lama menetap di Tanjung Pandan itu memilih untuk mengelola udang sebagai bahan utama masakan, yaitu terasi. Pilihannya berdasarkan pengalaman orang tuanya yang sebelumnya menjadi penjual ikan asin.
“Dulu orang tua saya tukang jual ikan asin. Dulu banyak dikuasai oleh tengkulak. Melihat kondisi seperti itu, saya pertimbangkan untuk berbisnis olahan saja, saya pilih terasi karena terasi adalah bumbu masak yang merupakan kebutuhan primer,” ujarnya di Belitung.
Namun, dalam pengembangan bisnisnya, Hadiyanto menemui banyak kendala. Bermodalkan dana dari menjual televisi senilai Rp300.000, bisnisnya banyak menuai tanggapan negatif dari masyarakat.
“Saya pernah diusir juga karena terasi kan baunya yang menyengat. Saya sudah berapa kali pindah tapi memang harus di daerah pantai karena perlu untuk menjemur udangnya,” jelasnya.
Namun, 20 tahun setelah memulai bisnis perdananya, Hadiyanto kini telah nilai merasakan dampak dari kerja keras yang selama ini dia emban. Kini, omzetnya pun mencapai Rp80 juta per bulan “Kita kerja jam tujuh pagi, jam tiga sore sudah bisa jadi untuk terasi udang. Sehari bisa 500 botol,” kata Hadiyanto.
“Per bulan secara keseluruhan mencapai 1 sampai 1,5 ton. Omzetnya bisa mencapai Rp70 juta-Rp80 juta,” imbuh Hadiyanto yang baru-baru ini juga menerima kredit usaha rakyat senilai Rp12 juta.